JAKARTA. Analis Perdagangan Beras dari Centre for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo mengatakan, tantangan produksi beras ke depan antara lain mengenai perubahan iklim dan berkurangnya lahan pertanian. Tito yang juga mantan kepala Pusat Jasa Logistik Perum Bulog ini mengatakan, setidaknya setiap tahun terjadi konversi lahan persawahan 150.000 hektare menjadi lahan lain, seperti pemukiman dan gedung. Padahal, untuk membuka lahan sawah baru dibutuhkan biaya Rp 25 juta per hektare. "Artinya, untuk mengembalikan luas areal sawah sebanyak 150.000 hektare per tahun dibutuhkan dana sekitar Rp 3,75 triliun," kata Tito.Tito mengatakan, sebenarnya lahan di negara kita masih cukup luas untuk areal persawahan. Tapi dibutuhkan peran serta swasta di bidang pertanian untuk penyediaan lahan pertanian tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi Beras Terancam Perubahan Iklim
JAKARTA. Analis Perdagangan Beras dari Centre for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo mengatakan, tantangan produksi beras ke depan antara lain mengenai perubahan iklim dan berkurangnya lahan pertanian. Tito yang juga mantan kepala Pusat Jasa Logistik Perum Bulog ini mengatakan, setidaknya setiap tahun terjadi konversi lahan persawahan 150.000 hektare menjadi lahan lain, seperti pemukiman dan gedung. Padahal, untuk membuka lahan sawah baru dibutuhkan biaya Rp 25 juta per hektare. "Artinya, untuk mengembalikan luas areal sawah sebanyak 150.000 hektare per tahun dibutuhkan dana sekitar Rp 3,75 triliun," kata Tito.Tito mengatakan, sebenarnya lahan di negara kita masih cukup luas untuk areal persawahan. Tapi dibutuhkan peran serta swasta di bidang pertanian untuk penyediaan lahan pertanian tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News