Produksi bibit sawit Asian Agri bisa turun 15%



JAKARTA. Dampak El Nino dan isu moratorium pembukaan lahan baru perkebunan kelapa sawit mulai dirasakan perusahaan pembibitan kelapa sawit. Salah satunya adalah Asian Agri yang memperkirakan produksi kecambah kelapa sawit tahun ini berpotensi turun hingga 15% dari tahun lalu.

Manajemen menilai, penurunan itu terjadi karena permintaan dari perusahaan perkebunan sawit menurun akibat El Nino tahun lalu dan isu moratorium tanaman sawit tahun ini.

Managing Director Asian Agri Kelvin Tio mengatakan, moratorium pembukaan lahan baru kepala sawit berdampak pada penurunan penjualan kecambah kelapa sawit. Pada tahun ini, Asian Agri hanya menargetkan produksi 20 juta butir kecambah kelapa sawit, turun sekitar 10% hingga 15% dari realisasi penjualan kecambah kelapa sawit tahun lalu.


"Memang isu moratorium ada dampaknya pada penjualan benih kelapa sawit, tapi peremajaan kelapa sawit mengisi kekosongan itu," ujar Kelvin kepada KONTAN, Senin (6/6).

Ia mengatakan, Asian Agri akan memproduksi 20 juta butir kecambah kelapa sawit tahun ini. Dan penjualannya mendekati semester pertama tahun ini sudah mendekati hampir 10 juta butir. Ia optimis target penjualan benih sawit tahun ini akan tercapai. Dari total produksi benih ini, Asian Agri hanya menggunakan sekitar 2 juta butir untuk keperluan peremajaan perkebunan sendiri, dan sisanya dijual ke petani swadaya, korporasi dan petani plasma.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia