JAKARTA. Produksi Blok West Madura Offshore (WMO) yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi baru akan bertambah menjelang akhir tahun ini. Pertamina mengejar produksi 30.000 barel per hari pada akhir 2012 nanti.Pertamina telah melakukan berbagai upaya untuk menggenjot produksi ini. Salah satunya adalah membangun empat anjungan sebagai tempat pengembangan lapangan baru Blok West Madura Offshore. Pembangunannya akan dimulai Agustus hingga Desember nanti.Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi Salis Aprilian menerangkan, penambahan anjungan ini akan menambah produksi minyak sekitar 9.000 hingga 21.000 barel per hari dan gas 25 juta kaki kubik per hari.Selain itu, Pertamina juga akan melakukan workover dan penambahan satu rig yang akan ditempatkan di anjungan KE-38B untuk membor enam sumur. “Workover sedang dalam pengerjaan, pengadaan rig sudah selesai,” kata Salis, Rabu (11/7). Pertamina telah mengalokasikan modal investasi sebesar US$ 2,978 triliun dan biaya operasi US$ 837 miliar untuk menaikkan produksi Blok WMO ini. Rencananya, Pertamina akan mengebor 21 sumur pengembangan dan sembilan sumur eksplorasi. Pertamina sendiri menargetkan produksi minyak sebesar 15.500 barel per hari dan gas 141,7 juta kaki kubik per hari. Menurut Salis, rendahnya produksi Blok WMO saat ini masih terpengaruh karena keterlambatan serah terima tahun lalu. Akibat dari ketidakpastian investasi tersebut, Kodeco sebagai operator sebelumnya enggan berinvestasi sehingga produksi blok yang menjadi andalan mengejar target produksi nasional 2012 itu anjlok. Sehingga produksi WMO tidak optimal ketika diserahkan ke Pertamina.Pada 2016, Pertamina menargetkan produksi Blok WMO mencapai 40.000 barel per hari dan 210 mmscfd. Untuk itu, Pertamina akan mengebor lebih dari 25 sumur eksplorasi, 75 sumur pengembangan, workover lebih dari 10 sumur, perawatan 37 sumur, serta pemasangan lebih dari 10 anjungan baru sampai 2016 nanti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi blok West Madura naik pada akhir 2012
JAKARTA. Produksi Blok West Madura Offshore (WMO) yang dikelola PT Pertamina Hulu Energi baru akan bertambah menjelang akhir tahun ini. Pertamina mengejar produksi 30.000 barel per hari pada akhir 2012 nanti.Pertamina telah melakukan berbagai upaya untuk menggenjot produksi ini. Salah satunya adalah membangun empat anjungan sebagai tempat pengembangan lapangan baru Blok West Madura Offshore. Pembangunannya akan dimulai Agustus hingga Desember nanti.Presiden Direktur Pertamina Hulu Energi Salis Aprilian menerangkan, penambahan anjungan ini akan menambah produksi minyak sekitar 9.000 hingga 21.000 barel per hari dan gas 25 juta kaki kubik per hari.Selain itu, Pertamina juga akan melakukan workover dan penambahan satu rig yang akan ditempatkan di anjungan KE-38B untuk membor enam sumur. “Workover sedang dalam pengerjaan, pengadaan rig sudah selesai,” kata Salis, Rabu (11/7). Pertamina telah mengalokasikan modal investasi sebesar US$ 2,978 triliun dan biaya operasi US$ 837 miliar untuk menaikkan produksi Blok WMO ini. Rencananya, Pertamina akan mengebor 21 sumur pengembangan dan sembilan sumur eksplorasi. Pertamina sendiri menargetkan produksi minyak sebesar 15.500 barel per hari dan gas 141,7 juta kaki kubik per hari. Menurut Salis, rendahnya produksi Blok WMO saat ini masih terpengaruh karena keterlambatan serah terima tahun lalu. Akibat dari ketidakpastian investasi tersebut, Kodeco sebagai operator sebelumnya enggan berinvestasi sehingga produksi blok yang menjadi andalan mengejar target produksi nasional 2012 itu anjlok. Sehingga produksi WMO tidak optimal ketika diserahkan ke Pertamina.Pada 2016, Pertamina menargetkan produksi Blok WMO mencapai 40.000 barel per hari dan 210 mmscfd. Untuk itu, Pertamina akan mengebor lebih dari 25 sumur eksplorasi, 75 sumur pengembangan, workover lebih dari 10 sumur, perawatan 37 sumur, serta pemasangan lebih dari 10 anjungan baru sampai 2016 nanti.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News