KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih dalam tekanan. Harga CPO kontrak pengiriman Juli 2017, Jumat (4/5) lalu, memang naik tipis 0,34% ke RM 2.339 per ton. Tetapi sehari sebelumnya, harga CPO turun 1,31% ke RM 2.332 per ton, level terendah kontrak teraktif sejak Agustus 2016. Harga minyak sawit mentah masih tertekan lantaran terjadi penurunan tingkat ekspor CPO oleh Malaysia dan Indonesia. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor CPO Indonesia ke Amerika Serikat (AS) di Januari masih sebesar 193.000 ton. Namun pada Februari, volume ekspor turun hingga 50,3% menjadi hanya 95.990 ton. "Ini terjadi karena ada kebijakan anti dumping di AS, juga kebutuhan minyak nabati di sana masih bisa terpenuhi karena melimpahnya produksi minyak kedelai di AS dan Argentina," kata Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, Jumat (4/5).
Produksi CPO berpotensi naik, permintaan turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) masih dalam tekanan. Harga CPO kontrak pengiriman Juli 2017, Jumat (4/5) lalu, memang naik tipis 0,34% ke RM 2.339 per ton. Tetapi sehari sebelumnya, harga CPO turun 1,31% ke RM 2.332 per ton, level terendah kontrak teraktif sejak Agustus 2016. Harga minyak sawit mentah masih tertekan lantaran terjadi penurunan tingkat ekspor CPO oleh Malaysia dan Indonesia. Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), ekspor CPO Indonesia ke Amerika Serikat (AS) di Januari masih sebesar 193.000 ton. Namun pada Februari, volume ekspor turun hingga 50,3% menjadi hanya 95.990 ton. "Ini terjadi karena ada kebijakan anti dumping di AS, juga kebutuhan minyak nabati di sana masih bisa terpenuhi karena melimpahnya produksi minyak kedelai di AS dan Argentina," kata Deddy Yusuf Siregar, analis Asia Tradepoint Futures, Jumat (4/5).