JAKARTA. Perkebunan kelapa sawit PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) terus bermekaran. Sepanjang 2014, produksi Crude Palm Oil (CPO) DSNG meningkat 16,4% dari 335.700 ton menjadi 390.900 ton.

Tak hanya itu, produksi palm kernel oil DSNG pun naik 35% dari 13.400 ton ke posisi 18.200 ton. “Selama 2014, perseroan masih mampu mempertahankan Oil Extraction Rate (OER) pada tingkat 23,9%,” ucap Direktur Utama DSNG, Djojo Boentoro, dalam keterbukaan informasi, Rabu (18/2).

Adapun, Tandan Buah Segar (TBS) yang diproduksinya meninggi 10,9% dari 1,24 juta menjadi 1,38 juta ton. Di situ, produksi kebun intinya yakni 1,26 juta ton atau tumbuh 9,1% dibanding tahun sebelumnya.

Sampai penghujung tahun lalu, total lahan tertanam DSNG mencapai 80.066 hektare. Lahan itu terdiri dari kebun inti 62.779 hektare dan kebun plasma 17.287 hektare. Adapun, rata-rata usia tanamannya yakni 6,2 tahun.

Meskipun bisnis kelapa sawitnya tumbuh manis, namun tak begitu dengan bisnis kayu yang juga digeluti. Dari industri pengolahan kayu, DSNG membukukan pendapatan Rp 1,37 triliun, stagnan dibanding tahun sebelumnya. Djojo berdalih, volume penjualannya memang menurun, namun harga rata-rata kayunya meningkat seiring kenaikan nilai produk.

Volume penjualan produk panel DSNG turun 17,6% menjadi 201.700 meter kubik. Namun harga rata-rata panel kayu naik 10,1% menjadi Rp 4,04 juta per meter kubik. Kemudian, volume penjualan engineered door pun turun tipis 1% ke posisi 51.500 meter kubik dengan harga yang meningkat 17% jadi Rp 1,2 juta per unit.

Untungnya, volume penjualan produk engineered flooring masih tumbuh 6,8% menjadi 1,15 juta meter persegi. Harga jual rata-rata produk tersebut pun meningkat 19,4% ke posisi Rp 370.000 per meter persegi.

Sekedar informasi, perusahaan yang telah berdiri sejak 1980 ini awalnya hanya berfokus di industri perkayuan. Lalu DSNG memulai bisnis kelapa sawit di pertengahan 1990-an, dengan menggarap lahan di Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan