KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cisadane Sawit Raya Tbk (
CSRA) dan PT Dharma Satya Nusantara Tbk (
DSNG) mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias
crude palm oil (CPO) yang cukup baik di tahun 2023. CSRA mencatatkan produksi CPO sebesar 48.663 ton di tahun 2023. Sekretaris Perusahaan CSRA Iqbal Prastowo mengatakan, raihan itu naik dari produksi CPO di tahun 2022 sebesar Rp 35.701 ton. Produksi tandan buah sawit (TBS) CSRA di tahun 2023 sebesar 335.654 ton sepanjang tahun 2023. Raihan itu turun dari produksi TBS di tahun 2022 sebesar 342.001 ton.
Baca Juga: Harga CPO Masih Tertekan di Awal 2024, Simak Sentimennya Sementara itu, produksi
palm kernel (PK) CSRA di tahun 2023 sebesar 11.166 ton, naik dari produksi di tahun 2022 sebesar 8.974 ton. “Pada tahun 2023, produksi TBS jauh di bawah target. Ini karena selama 2023, kontribusi dari pabrik kelapa sawit (PKS) ke-2 hanya beberapa bulan saja, berhubung ada
commissioning di Mei dan baru fully operated di Oktober,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (30/1).
Sementara, DSNG mencatatkan kenaikan produktivitas
crude palm oil (CPO) sebesar 3,5% secara
year on year (yoy) alias tahunan. Hal ini didorong oleh kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 2,6% dan
Oil Extraction Rate (OER) sebesar 1,9% menjadi 23,19% secara tahunan. Presiden Direktur DSNG Andrianto Oetomo mengatakan, kenaikan ini didorong oleh membaiknya produktivitas kebun dan pabrik Perseroan sepanjang 2023. Secara kuartalan, produksi CPO dan TBS di kuartal keempat juga meningkat sebesar 10,8% dan 6,4%
quarter to quarter (QoQ) dibandingkan kuartal sebelumnya.
Baca Juga: Produksi CPO Dharma Satya Nusantara (DSNG) Naik 3,5% Sepanjang 2023 “Dengan demikian, total perbandingan pencapaian produksi TBS pada semester pertama dan kedua 2023 adalah sebesar 46% banding 54%,” ungkaprnya dalam rilis yang diterima Kontan, Selasa (30/1). Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana melihat, secara teknikal, saham CSRA berada di level support Rp 472 per saham dan resistance Rp 492 per saham.
Sementara, saham DSNG berada di level support Rp 480 per saham dan resistance Rp 555 per saham.
Baca Juga: Cisadane Sawit Raya (CSRA) Catat Produksi CPO 48.663 Ton di Tahun 2023 Herditya masih merekomendasikan
wait and see untuk DSNG. Sementara CSRA direkomendasikan
trading buy dengan target harga Rp 498 – Rp 510 per saham. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Noverius Laoli