JAKARTA. Kebakaran lahan yang berujung pada pembekuan izin PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) membawa dampak terhadap induk usahanya, PT Provident Agro Tbk. Perusahaan kelapa sawit ini memperkirakan produksinya akan merosot pada tahun 2017 mendatang. Devin Ridwan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Provident Agro bilang, perusahaannya menerima laporan dari LIH bahwa luas kebun yang terbakar mencapai 400 hektare (ha)-500 ha. Dari jumlah ini, sekitar separuh atau seluas 200 ha merupakan tanaman belum menghasilkan (TBM), sedangkan separuhnya lagi belum tertanam. Lantaran separuh lahan yang terbakar merupakan TBM, pengaruh kebakaran terhadap produksi tahun ini tidak ada karena kebun yang terbakar ini baru akan panen pada tahun 2017. "Memang ada kerugian karena kami berharap TBM tersebut bisa mulai menghasilkan pada tahun 2017," ujar Devin kepada KONTAN, Selasa (29/9) lalu.
Produksi CPO Provident Agro terancam menyusut
JAKARTA. Kebakaran lahan yang berujung pada pembekuan izin PT Langgam Inti Hibrindo (LIH) membawa dampak terhadap induk usahanya, PT Provident Agro Tbk. Perusahaan kelapa sawit ini memperkirakan produksinya akan merosot pada tahun 2017 mendatang. Devin Ridwan, Direktur dan Sekretaris Perusahaan Provident Agro bilang, perusahaannya menerima laporan dari LIH bahwa luas kebun yang terbakar mencapai 400 hektare (ha)-500 ha. Dari jumlah ini, sekitar separuh atau seluas 200 ha merupakan tanaman belum menghasilkan (TBM), sedangkan separuhnya lagi belum tertanam. Lantaran separuh lahan yang terbakar merupakan TBM, pengaruh kebakaran terhadap produksi tahun ini tidak ada karena kebun yang terbakar ini baru akan panen pada tahun 2017. "Memang ada kerugian karena kami berharap TBM tersebut bisa mulai menghasilkan pada tahun 2017," ujar Devin kepada KONTAN, Selasa (29/9) lalu.