JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yakin bisa menggenjot produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik 10% tahun ini. Keyakinan itu didukung oleh umur pohon sawit yang makin produktif, berkisar 10 tahun-15 tahun. Dengan umur tanaman sawit yang makin produktif, maka perusahaan ini menargetkan peningkatan produksi CPO per bulan dari 8.000 ton menjadi 9.000 ton pada akhir tahun ini. "Dari luas lahan sawit RNI yang mencapai 36.000 hektare (ha) produksinya bertambah," kata Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, Senin (23/4). Walau produk tandan buah segar (TBS) sawit RNI terus mengalami peningkatan, namun perusahaan ini belum akan menambah kapasitas pabrik CPO pada tahun ini. Menurut Ismet, RNI masih akan mengandalkan pabrik yang sudah ada, apalagi penambahan volume produksi belum begitu signifikan.
Produksi CPO RNI naik 10%
JAKARTA. PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) yakin bisa menggenjot produksi minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) naik 10% tahun ini. Keyakinan itu didukung oleh umur pohon sawit yang makin produktif, berkisar 10 tahun-15 tahun. Dengan umur tanaman sawit yang makin produktif, maka perusahaan ini menargetkan peningkatan produksi CPO per bulan dari 8.000 ton menjadi 9.000 ton pada akhir tahun ini. "Dari luas lahan sawit RNI yang mencapai 36.000 hektare (ha) produksinya bertambah," kata Ismed Hasan Putro, Direktur Utama RNI, Senin (23/4). Walau produk tandan buah segar (TBS) sawit RNI terus mengalami peningkatan, namun perusahaan ini belum akan menambah kapasitas pabrik CPO pada tahun ini. Menurut Ismet, RNI masih akan mengandalkan pabrik yang sudah ada, apalagi penambahan volume produksi belum begitu signifikan.