KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih sangat tergantung pada impor produk alat kesehatan (alkes). Pasalnya, sebagian besar produk alat kesehatan masih mengandalkan pasokan dari luar negeri, akibat produksi dalam negeri masih terbatas. Asep Adipurna, Kepala Badan Pembiayaan Usaha dan Kerjasama Eksternal (Financ Access) Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia mengatakan, untuk membangun ekosistem industri kesehatan di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan lantaran masih ketergantungan pada produk impor. Setidaknya, tergambar dari neraca perdagangan alkes Indonesia yang defisit Rp 28,3 triliiun per November 2023. "Impor produk alkes Indonesia mencapai Rp 40,1 triliun sedangkan ekspornya hanya Rp 16,3 triliun, atau defisit Rp 28,3 triliun. Artinya, alkes kita masih didominasi produk impor," katanya di Depok, pekan lalu.
Produksi Dalam Negeri Terbatas, Neraca Dagang Alat Kesehatan Indonesia Masih Defisit
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia masih sangat tergantung pada impor produk alat kesehatan (alkes). Pasalnya, sebagian besar produk alat kesehatan masih mengandalkan pasokan dari luar negeri, akibat produksi dalam negeri masih terbatas. Asep Adipurna, Kepala Badan Pembiayaan Usaha dan Kerjasama Eksternal (Financ Access) Perkumpulan Organisasi Perusahaan Alat-Alat Kesehatan dan Laboratorium (Gakeslab) Indonesia mengatakan, untuk membangun ekosistem industri kesehatan di Indonesia masih banyak menghadapi tantangan lantaran masih ketergantungan pada produk impor. Setidaknya, tergambar dari neraca perdagangan alkes Indonesia yang defisit Rp 28,3 triliiun per November 2023. "Impor produk alkes Indonesia mencapai Rp 40,1 triliun sedangkan ekspornya hanya Rp 16,3 triliun, atau defisit Rp 28,3 triliun. Artinya, alkes kita masih didominasi produk impor," katanya di Depok, pekan lalu.