JAKARTA. Aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia berdampak pada menurunnya produksi tembaga dan emas perusahaan itu. Meski sudah ada sejumlah karyawan yang kembali bekerja, tetapi produksi Freeport tetap belum normal. "Produksi kami memang belum maksimal tetapi sudah mencapai sekitar 33 ribu ton per hari, di pabrik pengolahan. Dan kami harapkan, pada tanggal 1 Oktober nanti bisa mencapai sekitar 100-175 ribu ton per hari di pabrik pengolahan. Sehingga itu merupakan 50 persen dari produksi kami rata-rata bilamana produksi normal," ujar Sinta Sirait Direktur Executive Vice President PT Freeport Indonesia kepada wartawan di sela-sela pertemuan tripartit dalam rangka negosiasi antara serikat pekerja dan manajemen PT Freeport Indonesia di Jakarta, Kamis (22/9). Sinta mengklaim secara umum karyawan PT Freeport dan kontraktor ada yang sudah kembali bekerja. "Secara rata-rata satu hari itu 600-an dan kita selalu fasilitasi dengan bus, walaupun belum maksimal," ujar Sinta.
Produksi di Freeport turun drastis
JAKARTA. Aksi mogok kerja karyawan PT Freeport Indonesia berdampak pada menurunnya produksi tembaga dan emas perusahaan itu. Meski sudah ada sejumlah karyawan yang kembali bekerja, tetapi produksi Freeport tetap belum normal. "Produksi kami memang belum maksimal tetapi sudah mencapai sekitar 33 ribu ton per hari, di pabrik pengolahan. Dan kami harapkan, pada tanggal 1 Oktober nanti bisa mencapai sekitar 100-175 ribu ton per hari di pabrik pengolahan. Sehingga itu merupakan 50 persen dari produksi kami rata-rata bilamana produksi normal," ujar Sinta Sirait Direktur Executive Vice President PT Freeport Indonesia kepada wartawan di sela-sela pertemuan tripartit dalam rangka negosiasi antara serikat pekerja dan manajemen PT Freeport Indonesia di Jakarta, Kamis (22/9). Sinta mengklaim secara umum karyawan PT Freeport dan kontraktor ada yang sudah kembali bekerja. "Secara rata-rata satu hari itu 600-an dan kita selalu fasilitasi dengan bus, walaupun belum maksimal," ujar Sinta.