KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ditandatanganinya kebijakan tarif impor baja dan aluminum AS oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, harga komoditas aluminium kian tertekan. Senin (12/3), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) ditutup melemah 1,37% menjadi US$ 2.091 per metrik ton. Analis PT Asia Tradepoin Futures Andri Hardianto menilai, harga aluminium memang sudah tertekan sejak wacana naiknya tarif impor AS mencuat. "Pasar sudah khawatir bakal terjadi kelebihan pasokan di pasar global, khususnya di Eropa dan Asia," ujarnya, Selasa (13/3). Memang, selain Kanada dan Meksiko, negara lain berpeluang meminta pengecualian kebijakan tarif impor kepada AS. Namun, menurut Andri, pasar masih belum sepenuhnya yakin dengan implementasi kebijakan ini. Oleh karena itu, selama sentimen ini masih berkembang, laju harga aluminium akan tetap tertahan.
Produksi disinyalir melimpah, harga aluminium kian tergerus
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah ditandatanganinya kebijakan tarif impor baja dan aluminum AS oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, harga komoditas aluminium kian tertekan. Senin (12/3), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) ditutup melemah 1,37% menjadi US$ 2.091 per metrik ton. Analis PT Asia Tradepoin Futures Andri Hardianto menilai, harga aluminium memang sudah tertekan sejak wacana naiknya tarif impor AS mencuat. "Pasar sudah khawatir bakal terjadi kelebihan pasokan di pasar global, khususnya di Eropa dan Asia," ujarnya, Selasa (13/3). Memang, selain Kanada dan Meksiko, negara lain berpeluang meminta pengecualian kebijakan tarif impor kepada AS. Namun, menurut Andri, pasar masih belum sepenuhnya yakin dengan implementasi kebijakan ini. Oleh karena itu, selama sentimen ini masih berkembang, laju harga aluminium akan tetap tertahan.