Produksi emas Freeport melambat



JAKARTA. Memasuki 2016, laju produksi tembaga dan emas PT Freeport Indonesia (PTFI) melambat. Mengutip laporan hasil kinerja kuartal I-2016 Freeport-McMoRan Inc., induk usaha PTFI, Rabu (27/4), produksi tembaga perusahaan yang beroperasi di Papua tersebut sebanyak 165 juta pon atau naik 7,14% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 154 juta pon.

Adapun penjualanya mencapai 174 juta pon. Jumlah tersebut naik 12,26% dibandingkan dengan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 155 juta pon.

Meskipun mencetak kenaikan produksi dan penjualan, dari sisi pertumbuhan, produksi tembaga tersebut melambat. Pada kuartal pertama tahun lalu, pertumbuhan produksi tembaga mencapai 10% dari 140 juta pon menjadi 154 juta pon. Sama halnya dengan penjualan yang tahun lalu melejit hingga 42,2% dari 109 juta pon menjadi 155 juta pon.


Melambatnya pertumbuhan disebabkan oleh faktor teknis di mana terjadi kegagalan peralatan. Diharapkan perbaikan secara permanen akan selesai pada kuartal kedua.  "Dampak dari kegagalan peralatan dan perbaikan adalah berkurangnya produksi sekitar 65 juta pon pada tahun ini dari estimasi yang dibuat pada Januari 2016," tulis manajemen.

Sementara itu, produksi emas PTFI sepanjang kuartal I-2016 turun signifikan dari 255.000 ounce menjadi 178.000 ounce atau anjlok 30,2%. Penjualan pun bernasib serupa denganmencatatkan penurunan sebesar 25% dari 260.000 ounce menjadi 195.000 ounce.

Padahal, pada kuartal pertama tahun lalu, produksi emas PTFI naik 22,6% dari 208.000 ounce menjadi 255.000 ounce. Penjualan pun melonjak 60,49% dari 162.000 ounce menjadi 260.000 ounce. "Penjualan kuartal pertama turun terutama disebabkan oleh rendahnya kadar bijih yang ditambang," kata manajemen Freeport.

Sementara itu, kerugian perusahaan induk pada triwulan pertama 2016 semakin membengkak dari US$ 2,47 miliar menjadi US$ 4,18 miliar. Hal itu tecermin dari pendapatan yang memang turun dari US$ 4,15 miliar menjadi US$ 3,52 miliar.

President and Chief Executive Officer Freeport-McMoRan, Richard C. Adkerson menuturkan, pihaknya saat ini terus berusaha memperkuat neraca keuangannya untuk meningkatkan nilai pemegang saham di tengah kondisi pasar yang menantang. "Tim global kami sukses melaksanakan rencana tersebut dengan mengelola kegiatan produksi secara lebih efisien serta menekan biaya dan belanja modal," tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini