Produksi emas Newmont anjlok 29,4%



JAKARTA. Sepanjang periode 2013 lalu, kinerja produksi emas PT Newmont Nusa Tenggara di tambang Batu Hijau masih belum membaik. Sebab, perusahaan yang bermarkas di Amerika Serikat tengah memasuki fase keenam yang memiliki kadar mineral atawa grade yang rendah. Berdasarkan laporan tahunan induk usahanya, Newmont Mining Corporation pada akhir pekan lalu, produksi emas PT Newmont Nusa Tenggara pada 2013 hanya mencapai 48.000 ons troi (oz) atau turun 29,4% dibandingkan dengan realisasi produksi di tahun sebelumnya sebesar 68.000 oz. Bahkan, realisasi ini masih jauh dari target yang dicanangkan perusahaan sebelumnya yaitu sebesar 65.000 oz. Sementara, produksi tembaga Newmont hingga akhir Desember lalu mencapai 161 juta pound, atau naik tipis 2,5% dibandingkan realisasi di tahun 2012 sebanyak 157 juta poun. Meskipun mengalami kenaikan, realisasi produksi ini masih dibawah target yang dipatok perusahaan sebanyak 192 juta pound. Rencananya, tahapan fase keenam masih akan berlanjut hingga Kuartal-VI 2014. Dengan demikian, peningkatan produksi emas maupun tembaga  diproyeksikan baru akan meningkat secara signifikan mulai 2015 mendatang. Sedangkan rencana produksi 2014 ini, Newmont Nusa Tenggara belum menyerahkan rencana produksi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Di mana, perusahaan ini masih menggelar pembahasan dengan pemerintah terkait rencana kegiatan pemurnian mineral yang wajib terlaksana pada 2017 mendatang. Sebagaimana diketahui, Newmont hingga sekarang belum memurnikan mineral sendiri dan hanya memproduksi konsentrat tembaga. Di mana, dari total produksi konsentrat tembaga sebesar 600.000 ton hingga 800.000 ton per tahun, Newmont baru dapat memurnikan di dalam negeri sekitar 30% di PT Smelting, dan sisanya diekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Hendra Gunawan