JAKARTA. Nasib apes menimpa PT Aneka Tambang Tbk menjelang Lebaran kemarin. Salah satu bagian dari mesin produksi feronikel yakni transformer furnace-2 di pabrik FeNi II mereka rusak sejak 15 Juli 2015. Padahal Aneka Tambang menargetkan bisa memproduksi sekitar 20.400 TNi feronikel sampai dengan akhir tahun nanti. Target produksi tersebut lebih besar 21,06% dari realisasi produksi tahun lalu sebanyak 16.851 TNi feronikel. Kalau catatan penjualan tahun lalu adalah 19.700 TNi feronikel. Sekretaris perusahaan Aneka Tambang Tbk, Tri Hartono, menyatakan bahwa kerusakan transformer furnace-2 tersebut membikin operasional pabrik FeNi II sempat berhenti. Tanpa menyebutkan detail, Tri bilang kejadian tersebut berpotensi mempengaruhi target pencapaian produksi feronikel tahun ini. Yang pasti, untuk meminimalisasi penurunan produksi feronikel, Aneka Tambang menggelar tiga strategi. Pertama, menaikkan beban listrik pada furnace lain. Ini memungkinkan karena perusahaan berkode ANTM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut masih memiliki kelebihan beban listrik. Dus, Aneka Tambang sedang mempercepat operasi Electric Smelting Furnace No. 4 (ESF-4). Asal tahu saja ESF-4 berkapasitas terpasang sebesar 38 megawatt (MW). EZF-4 ini menggantikan ESF-1 yang berkapasitas 18 MW di pabrik FeNi I. ESF-4 sendiri adalah bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).
Produksi feronikel terancam turun
JAKARTA. Nasib apes menimpa PT Aneka Tambang Tbk menjelang Lebaran kemarin. Salah satu bagian dari mesin produksi feronikel yakni transformer furnace-2 di pabrik FeNi II mereka rusak sejak 15 Juli 2015. Padahal Aneka Tambang menargetkan bisa memproduksi sekitar 20.400 TNi feronikel sampai dengan akhir tahun nanti. Target produksi tersebut lebih besar 21,06% dari realisasi produksi tahun lalu sebanyak 16.851 TNi feronikel. Kalau catatan penjualan tahun lalu adalah 19.700 TNi feronikel. Sekretaris perusahaan Aneka Tambang Tbk, Tri Hartono, menyatakan bahwa kerusakan transformer furnace-2 tersebut membikin operasional pabrik FeNi II sempat berhenti. Tanpa menyebutkan detail, Tri bilang kejadian tersebut berpotensi mempengaruhi target pencapaian produksi feronikel tahun ini. Yang pasti, untuk meminimalisasi penurunan produksi feronikel, Aneka Tambang menggelar tiga strategi. Pertama, menaikkan beban listrik pada furnace lain. Ini memungkinkan karena perusahaan berkode ANTM di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut masih memiliki kelebihan beban listrik. Dus, Aneka Tambang sedang mempercepat operasi Electric Smelting Furnace No. 4 (ESF-4). Asal tahu saja ESF-4 berkapasitas terpasang sebesar 38 megawatt (MW). EZF-4 ini menggantikan ESF-1 yang berkapasitas 18 MW di pabrik FeNi I. ESF-4 sendiri adalah bagian dari Proyek Perluasan Pabrik Feronikel Pomalaa (P3FP).