Produksi florikultura makin mekar



JAKARTA. Bisnis bunga potong tahun ini akan semakin mekar. Asosiasi Bunga Indonesia (Asbindo) menargetkan produksi florikultura atau bunga-bungaan pada 2013 meningkat 10%-15% dibanding tahun sebelumnya.

Glenn Pardede, Ketua Umum Asbindo bilang, tahun lalu produksi bunga mencapai 220 juta tangkai dan akan naik menjadi 225,37 juta tangkai pada tahun ini. "Prospek masih bagus karena petani bunga terbatas dan pasar belum tergarap," katanya, kemarin.

Untuk menggenjot produksi sebanyak itu, Glenn berharap dukungan pemerintah terutama dalam hal promosi dan edukasi masyarakat. Dengan edukasi, masyarakat akan lebih menyenangi tanaman hias berupa bunga segar.


Selain itu, edukasi dan promosi juga akan kembali menaikkan pamor bunga segar. Sebab, salah satu faktor menurunnya popularitas bunga segar adalah maraknya penjualan bunga plastik selain masalah harga.

Harga bunga segar yang mahal, menurut Glenn, disebabkan karena pemain di sektor ini masih sedikit. "Harga tanaman hias dan bunga di dalam negeri lebih mahal dibanding di negara lain. Pemerintah harus ikut mengatur bagaimana agar harga bunga lebih terjangkau," ujarnya.

Dia mencontohkan, harga satu rangkai bunga mawar berisi 15 tangkai di Belanda sekitar € 5 atau sekitar Rp 65.000. Namun di Indonesia, untuk satu rangkaian bunga yang sama dijual Rp 225.000 atau per tangkai Rp 15.000. Beberapa produk bunga seperti anggrek dari Thailand juga lebih murah.

Sebanyak 60% produksi bunga Indonesia dipasarkan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, sedangkan 40% yang lain untuk pasar ekspor, seperti Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Malaysia. Selain mawar dan anggrek, jenis bunga yang diminati antara lain krisan, celosia, lily casablanca, dan carnation.

Hasanuddin Ibrahim, Dirjen Hortikultura Kementerian Pertanian mengatakan, untuk menggenjot produksi florikultura, pemerintah sudah menyiapkan 1.143.802 benih florikultura jenis sedap malam, anggrek, melati, krisan, raphis, mawar, dan dracaena pada tahun ini untuk diedarkan di masyarakat.

Kemtan juga akan mengembangkan kawasan florikutura seluas 453.600 hektare (ha) di berbagai kawasan Indonesia. Anggaran berbagai program ini mencapai Rp 58,17 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa