Produksi gandum Australia melorot, harga terigu diramal naik 20%



JAKARTA. Para pengguna terigu nampaknya masih harus waspada. Pasalnya, harga gandum dunia terus merangsek naik. Akibatnya, harga terigu pun disinyalir akan terus melonjak. Kenaikan harga gandum ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga awal tahun 2011 mendatang.Asosiasi Gandum Amerika Serikat meramalkan harga gandum masih akan bertahan di level tinggi karena adanya penurunan produksi di Australia, eksportir gandum terbesar keempat di dunia. "Kenaikan harga akan terus berlanjut setidaknya sampai kuartal I tahun depan," ujar Vince Peterson, Wakil Presiden Asosiasi Gandum AS Urusan Operasional Luar Negeri seperti dikutip Bloomberg Kamis (9/12).Untuk diketahui, di Cicago Board of Trade (CBOT) harga gandum untuk pengiriman Maret 2011 pada akhir pekan lalu sudah ada di level 7,9625 sen dolar per bushel. Harga ini sudah naik sekitar 12,22% ketimbang satu bulan yang lalu (12/11) di level 7,0950 sen dolar per bushel.Ketua Umum Asosiasi Pedagang Gula dan Terigu Indonesia (Apegti) Natsir Mansyur mengatakan kenaikan harga terigu sudah tidak bisa dihindari lagi sejak Rusia menyatakan menyetop ekspor gandum pada pertengahan tahun ini. "Kalau produksi gandum Australia turun, bisa jadi akan memperparah suplai gandum dunia, sehingga harga terus naik," ungkapnya kepada KONTAN akhir pekan lalu.Akibat kenaikan harga gandum dunia ini, kata Natsir secara otomatis akan kembali mengerek harga terigu yang saat ini sudah mulai naik. "Kalau harga gandum naik terus, harga terigu akan ikut naik sekitar 15% - 20% dari harga saat ini," jelasnya.Sebelumnya, Direktur Eksekutif Asosiasi Produsen Tepung Terigu Indonesia (Aptindo) Ratna Sari Loppies mengatakan setelah mengerem kenaika harga tepung terigu hingga hari raya Idul Fitri lalu, para produsen sudah mulai menaikkan harga terigu. Setelah lebaran produsen sudah menaikkan harga terigu rata-rata 2% secara bertahap.Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, hingga akhir November lalu harga terigu di Indonesia rata-rata sebesar Rp 7.574 per kg. Padahal, Juni lalu haga rata-rata terigu masih di kisaran Rp 7.482 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie