KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garam merupakan salah satu komoditas strategis yang dibutuhkan oleh berbagai subsektor industri. Mulai dari industri petrokimia, pulp dan kertas, farmasi, aneka pangan, hingga kebutuhan konsumsi rumah tangga. Namun demikian, produksi garam rakyat disebut belum bisa memenuhi kebutuhan bahan baku garam untuk sektor industri. Sehingga pemerintah masih harus melakukan importasi untuk memasok kebutuhan garam tersebut. Seperti yang dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Februari lalu, disebutkan bahwa kebutuhan garam nasional di tahun 2021 diproyeksikan mencapai 4,6 juta ton, yang sebagian besar atau 84%-nya merupakan kebutuhan dari industri manufaktur. Yang mana, sebanyak 2,4 juta ton atau 53% di antaranya merupakan kebutuhan untuk sektor chlor alkali plant (CAP), meliputi industri petrokimia, pulp dan kertas.
Produksi garam rakyat masih sulit menembus pasar industri non konsumsi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Garam merupakan salah satu komoditas strategis yang dibutuhkan oleh berbagai subsektor industri. Mulai dari industri petrokimia, pulp dan kertas, farmasi, aneka pangan, hingga kebutuhan konsumsi rumah tangga. Namun demikian, produksi garam rakyat disebut belum bisa memenuhi kebutuhan bahan baku garam untuk sektor industri. Sehingga pemerintah masih harus melakukan importasi untuk memasok kebutuhan garam tersebut. Seperti yang dikutip dalam keterangan resmi Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada Februari lalu, disebutkan bahwa kebutuhan garam nasional di tahun 2021 diproyeksikan mencapai 4,6 juta ton, yang sebagian besar atau 84%-nya merupakan kebutuhan dari industri manufaktur. Yang mana, sebanyak 2,4 juta ton atau 53% di antaranya merupakan kebutuhan untuk sektor chlor alkali plant (CAP), meliputi industri petrokimia, pulp dan kertas.