CEPU. Central Prossesing Plant (CPP) area Gundih Asset 4 milik PT Pertamina EP sudah memasuki titik maksimal. Saat ini, produksi fasilitas pengolahan gas ini telah mencapai 75 mmscfd, jauh di atas produksi tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 30 mmscfd. Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Sutjipto mengatakan, proyek CPP Gundih ini dimulai sejak tahun 2001. Namun, baru tahun ini kapasitas produksinya bisa maksimal hingga mencapai 75 mmscfd. ”Cukup lama, karena kita mengalami masalah pemisahaan kadar sulfur, tapi sejak Januari kemarin kita sudah full capacity,” ungkapnya di Cepu, Sabtu (23/7). Dwi menjelaskan, pengembangan fasilitas terbaru untuk pemisahaan sulfur ini dilakukan oleh teknisi dari internal. Dengan teknologi pemisahan biolitical sulfur ini membuat kapasitas produksi jadi bertambah serta aspek lingkungan lainya seperti limbah. ”Temuan pengembangan sulfur ini mudah-mudahan bisa dipatenakan dan diaplikasikan ke fasilitas lain seperti Donggi-Senoro dan Matindok,” tuturnya.
Produksi gas CPP Gundih capai 75 mmscfd
CEPU. Central Prossesing Plant (CPP) area Gundih Asset 4 milik PT Pertamina EP sudah memasuki titik maksimal. Saat ini, produksi fasilitas pengolahan gas ini telah mencapai 75 mmscfd, jauh di atas produksi tahun-tahun sebelumnya yang berkisar 30 mmscfd. Direktur Utama PT Pertamina Persero Dwi Sutjipto mengatakan, proyek CPP Gundih ini dimulai sejak tahun 2001. Namun, baru tahun ini kapasitas produksinya bisa maksimal hingga mencapai 75 mmscfd. ”Cukup lama, karena kita mengalami masalah pemisahaan kadar sulfur, tapi sejak Januari kemarin kita sudah full capacity,” ungkapnya di Cepu, Sabtu (23/7). Dwi menjelaskan, pengembangan fasilitas terbaru untuk pemisahaan sulfur ini dilakukan oleh teknisi dari internal. Dengan teknologi pemisahan biolitical sulfur ini membuat kapasitas produksi jadi bertambah serta aspek lingkungan lainya seperti limbah. ”Temuan pengembangan sulfur ini mudah-mudahan bisa dipatenakan dan diaplikasikan ke fasilitas lain seperti Donggi-Senoro dan Matindok,” tuturnya.