Produksi gas Kerendan terhambat infrastruktur PLN



JAKARTA. PT Saka Energi Indonesia dan Salamander Energi siap memproduksi di cadangan gas baru Kerenda, Kalimantan tengah. Cadangan gas baru yang diberi nama Sumur West Karendan-1 ini diperkirakan mengandung gas antara 133 billion cubic feet (bcf) - 683 bcf.

Ini berarti ada tambahan gas baru dari 180 bcf sumber daya gas yang telah ada di Kerendan sebelumnya. Dalam tahap awal, Saka Energi dan Salamander menargetkan sumber gas baru ini bisa menghasilkan 20 million standar cibic feet per day (mmscfd).

Akan tetapi, biarpun Saka Energi dan Salamander telah siap memproses gas baru, tapi produksi gas tersebut kemungkinan tertunda. Direktur Operasional Saka Energi Indonesia, Tumbur Perlindung mengatakan memproses gas seharusnya sudah selesai pada bulan ini. Namun, permasalahannya justru ada pada inftrastruktur PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang belum selesai dibangun.


"Yang menjadi permasalahan adalah PLN belum siap dengan infrastruktur untuk menerima gas dari Kerendan," kata Tumbur pada KONTAN Selasa (7/7).

Tumbur pun menyebut, kemungkinan besar infrastruktur PLN tersebut baru akan selesai pada tahun depan "Kemungkinan besar awal 2016 mereka siap menerima gas. Atau mungkin mundur lagi," ujarnya.

Sementara itu, terkait dengan harga gas yang disepakati dalam Perjanjian jual beli gas (PJBG) dengan PLN, Tumbur menyebut harga saat ini masih dalam tahap negosiasi dengan PLN dan tidak menyebut kisaran harga yang diinginkan oleh Saka Energi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto