JAKARTA. Produksi gula pada tahun ini diprediksi meleset dari target sebesar 2,5 juta ton. Ini merupakan dampak perubahan iklim global yang belakangan ini tidak menentu, terutama badai La Nina di sejumlah wilayah Indonesia yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan. La Nina menyebabkan tanaman tebu tidak mendapatkan matahari yang cukup untuk bisa menghasilkan gula maksimal. Selain itu, banyaknya Pabrik Gula (PG) yang sudah uzur juga turut membuat rendemen turun. Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Agus Pakpahan mengatakan, berdasarkan data AGI, realisasi giling tebu per 31 Agustus 2016 turun drastis. Di sejumlah PG, rendemen gula turun sebesar 2%. Akibatnya, produksi gula hingga tutup tahun ini diperkirakan berkisar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton.
Produksi gula diprediksi meleset dari target
JAKARTA. Produksi gula pada tahun ini diprediksi meleset dari target sebesar 2,5 juta ton. Ini merupakan dampak perubahan iklim global yang belakangan ini tidak menentu, terutama badai La Nina di sejumlah wilayah Indonesia yang menyebabkan musim hujan berkepanjangan. La Nina menyebabkan tanaman tebu tidak mendapatkan matahari yang cukup untuk bisa menghasilkan gula maksimal. Selain itu, banyaknya Pabrik Gula (PG) yang sudah uzur juga turut membuat rendemen turun. Direktur Eksekutif Asosiasi Gula Indonesia (AGI) Agus Pakpahan mengatakan, berdasarkan data AGI, realisasi giling tebu per 31 Agustus 2016 turun drastis. Di sejumlah PG, rendemen gula turun sebesar 2%. Akibatnya, produksi gula hingga tutup tahun ini diperkirakan berkisar 2,2 juta ton hingga 2,3 juta ton.