Produksi gula PTPN XI di 2012 melampaui target



JAKARTA. Produksi gula kristal putih (GKP) PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XI pada tahun ini melampaui target. Per 2 Desember 2012, perusahaan perkebunan pelat merah ini telah memproduksi gula seberat 407.538 ton.

Produksi itu tentu melampaui target 2012, sebesar 401.339 ton. Bahkan hingga kini dua pabrik gula (PG) PTPN XI, yaitu PG Asembagoes dan PG Wringin Anom, masih memproduksi gula.

Menurut Sekretaris Perusahaan PTPN XI, Firman Maulana Aulia, selain faktor cuaca, meningkatnya produktivitas gula lantaran rendemen tebu yang lebih baik. "Rata-rata rendemen hingga 2 Desember 2012 mencapai 7,72%. Sedangkan tahun lalu hanya 6,88%," ungkap Firman, Senin (3/12).


Total tebu yang digiling PTPN XI hingga awal Desember mencapai 5,28 juta ton, lebih tinggi dari target 5,19 juta ton. Jumlah ini terus bertambah karena dua pabrik gula itu masih menggiling tebu hingga 7 Desember nanti.

Rata-rata harga lelang gula di PTPN XI tahun ini juga lebih baik dibandingkan tahun lalu. Hingga awal Desember, harga rata-rata lelang gula PTPN XI, Rp 8.488 per kilogram (kg), sedangkan tahun lalu hanya Rp 7.476 per kg.

Meski tahun ini PTPN XI meraih hasil bagus, manajemen masih enggan menyebut target produksi tebu di tahun depan. "Rencana kerja tahun 2013 masih dalam pembahasan dengan pemegang saham. Tapi pada dasarnya harus ada kenaikan produksi dari tahun ini," kata Firman. PTPN XI berkebun tebu di lahan seluas 72.000 hektare (ha), meliputi lahan milik perusahaan seluas 19.000 ha, danĀ  sisanya kebun milik rakyat.

PTPN XI saat ini menguasai 16 unit PG, yakni PG Soedhono, PG Poerwodadie, PG Redjosarie, PG Pagottan, PG Kanigoro, PG Kedawoeng, PG Wonolangan, PG Gending, PG Padjarakan, PG Djatiroto, PG Semboro, PG Wringinanom, PG Olean, PG Pandjie, PG Assembagoes serta PG Pradjekan.

Pemerintah memproyeksikan produksi gula tahun ini hanya 2,58 juta ton, atau di bawah target 2,7 juta ton. Tapi produksi 2012 naik 16% dibanding produksi gula tahun lalu, sebanyak 2,23 juta ton. "Rendemen naik jadi 8,12% dibanding tahun lalu, 7,5%," kata Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian, Gamal Nasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro