KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan pendapatan dan laba yang fantastis di semester I-2017 membuat analis optimistis pada kinerja PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). Meski begitu, kinerja ini dihantui ancaman harga minyak dunia ke depannya.

Analis Semesta Indovest Aditya Perdana Putra mengatakan, kenaikan pendapatan MEDC hingga 54% year on year (yoy) di semester pertama lalu didukung oleh kenaikan volume produksi minyak dan gas. "Salah satunya keuntungan dari penjualan gas Senoro dan Lapangan Blok B Natuna Selatan yang terus berlanjut," kata Aditya, Selasa (3/10).

Tak hanya kenaikan volume, kinerja baik MEDC di paruh pertama 2017 lalu juga didukung oleh kenaikan harga minyak dunia. Harga emas hitam yang sempat meningkat pada kuartal dua 2017 lalu mendongkrak kinerja emiten tambang ini.

Meski begitu, harga minyak tetap jadi ancaman terbesar Medco. Jika harga minyak dunia kembali melemah, kinerja Medco bisa-bisa tak secemerlang di semester pertama lalu.

"Namun kalau harga minyak stabil di kisaran US$ 50 hingga US$ 60 per barel, itu sudah cukup membantu karena di sisi lain adanya kenaikan produksi di minyak dan gas jadi tambahan positif," tutur Aditya.

Hal itu pun membuatnya optimistis MEDC bisa terus mempertahankan kinerjanya yang baik hingga akhir tahun ini. Untuk saham MEDC, Aditya merekomendasikan buy dengan target harga Rp 1.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati