JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai curah hujan yang tinggi berpotensi menurunkan produksi perikanan budidaya pada tahun ini. Sebagai gambaran, pada tahun 2016 lalu, produksi ikan budidaya hanya sekitar 16 juta ton turun 10% dari realisasi produksi tahun 2015 sebesar 17,9 juta ton. Tak ingin kondisi ini terulang, maka KKP menyiapkan jenis ikan budidaya yang toleran terhadap cuaca hujan. Apalagi tahun ini target produksi perikanan budidaya yang diusung KKP mencapai 21,9 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, komoditas andalan untuk mencapai target produksi ini antara lain ikan lele dan nila. "Ikan-ikan yang kebal terhadap hujan ini ditargetkan dapat melindungi produksi dari ancaman perubahan iklim atau perpanjangan waktu hujan," ujarnya, Rabu (8/2).
Produksi ikan budidaya terancam cuaca
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menilai curah hujan yang tinggi berpotensi menurunkan produksi perikanan budidaya pada tahun ini. Sebagai gambaran, pada tahun 2016 lalu, produksi ikan budidaya hanya sekitar 16 juta ton turun 10% dari realisasi produksi tahun 2015 sebesar 17,9 juta ton. Tak ingin kondisi ini terulang, maka KKP menyiapkan jenis ikan budidaya yang toleran terhadap cuaca hujan. Apalagi tahun ini target produksi perikanan budidaya yang diusung KKP mencapai 21,9 juta ton. Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto mengatakan, komoditas andalan untuk mencapai target produksi ini antara lain ikan lele dan nila. "Ikan-ikan yang kebal terhadap hujan ini ditargetkan dapat melindungi produksi dari ancaman perubahan iklim atau perpanjangan waktu hujan," ujarnya, Rabu (8/2).