Produksi ikan tuna tenggelam di kuartal I



JAKARTA. Produksi ikan tuna terus merosot. Mengutip data Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI), produksi dan ekspor ikan tuna kuartal I hanya mencapai 242,26 ton atau turun 53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dwi Agus Siswa Putra, Sekretaris Jenderal Asosiasi Tuna Longline Indonesia (ATLI) bilang, selain ada masalah cuaca, nelayan kesulitan menangkap tuna karena kesulitan mendapat bahan bakar minyak (BBM). "Kalau masalah BBM tidak terselesaikan, hasil tangkapan akan terus turun," kata Dwi di Jakarta, Selasa (24/4). Dwi merinci, pada bulan Januari lalu, produksi tuna hanya 105 ton, kemudian di Februari sebanyak 79,84 ton dan Maret turun lagi menjadi 56,75 ton. Sementara itu, untuk bulan April ini yang sudah tercatat di ATLI hanya mencapai 5,94 ton. Selain masalah cuaca dan BBM, pembatasan wilayah penangkapan tuna atau fishing ground juga menjadi sumber petaka bagi nelayan tuna. Biasanya nelayan bisa menangkap tuna di dua tempat di koordinat tertentu menjadi satu tempat saja yang diperbolehkan.

Melihat kondisi perikanan seperti ini, Dwi pesimistis produksi ikan tuna bisa bergerak naik pada kuartal selanjutnya. "Tetapi kami berharap produksi tuna tidak turun," kata Dwi tanpa merinci.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Asnil Amri