Produksi India naik, harga batubara naik



JAKARTA. Batubara tertekan pasokan. Ekspektasi terkini, produksi batubara di India dua kali lipat lebih tinggi daripada target produksi di tahun ini, yang sebesar 464 juta ton. Peningkatan produksi batubara hingga 1.132 juta ton, bisa terjadi, jika proses perizinan kegiatan eksplorasi tuntas.

Setelah seluruh perizinan kelar, India akan memulai 179 proyek eksplorasi dan produksi dari tambang baru. Dari 85 proyek yang berjalan selama 2011-2012, akan ada tambahan produksi sekitar 228,67 ton selama 2012-2013. Sekitar 136 proyek lainnya direncanakan akan berkontribusi sekitar 333,83 ton pada kurun waktu 2016-2017.

Produksi batubara India telah mengalami kondisi stagnan, beberapa tahun belakangan. Oleh karena itu, negara ini bergantung pada ekspor batubara dari negara lain, seperti Australia dan Indonesia.


Harga kontrak batubara untuk pengiriman September 2012 di Bursa ICE Futures, kemarin (27/8), turun 0,16% menjadi US$ 90,50 per ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan, harga batubara telah luruh 1,05%.

Penurunan berlanjut

Ibrahim, analis Harvest International Futures, menuturkan, langkah India meningkatkan produksi batubara merupakan imbas dari perlambatan ekonomi global. Krisis ekonomi membuat pengusaha India menahan impor batubara. Produksi batubara dalam negeri ditingkatkan, agar tidak bergantung ke negara lain.

Secara keseluruhan, penurunan harga batubara terjadi karena imbas data ekonomi Eropa yang buruk. Jerman tengah mengkaji ulang perihal dana talangan untuk Yunani.

Analisis teknikal menunjukkan tren penurunan harga batubara masih akan berlanjut. Harga batubara berada di dekat bollinger tengah, sekitar 20% di atas bollinger tengah. Artinya, potensi batubara untuk melandai masih terbuka. Begitu juga stochastic yang 80% mengarah negatif.

Menurut Renji Betari, pengamat komoditas SoeGee Futures, harga batubara masih bisa menguat seiring kenaikan harga minyak. Amerika Serikat telah menutup beberapa kilang di Teluk Meksiko, hingga pasokan minyak berkurang sekitar 25%.

Renji memprediksi, harga batubara bisa menguat hingga US$ 110 per ton, tiga bulan ke depan. Prediksi Ibrahim, di pekan ini, harga batubara bisa turun antara US$ 89,10 hingga US$ 91,40 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini