Produksi jet tempur siluman F-35 AS kembali ditunda karena Covid-19



KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Perhatana AS lagi-lagi menunda pengujian jet tempur siluman F-35 karena sejumlah masalah teknis serta kurangnya waktu kerja akibat Covid-19.

Pengujian jet tempur F-35 pada seharusnya dilakukan pada tahun 2017 silam. Akibat penundaan ini Pentagon masih belum memberikan lampu hijau untuk produksi masal.

Dikutip dari Sputnik News, jadwal baru ditetapkan pada bulan Desember lalu, sebelum dipindahkan lagi ke tanggal yang belum ditentukan. Perwakilan Pentagon mengatakan bahwa tanggal baru untuk pengujian tempur akan diumumkan berdasarkan tinjauan teknis independen.


Jika uji coba kelayakan F-35 pada bulan Desember lalu dilakukan sesuai jadwal, maka produksi massal jet buatan Lockheed Martin ini akan dimulai paling lambat Maret 2021.

Ellen Lord, wakil Departemen Pertahanan untuk akuisisi dan pemeliharaan, mengatakan dua alasan utama dari penundaan tersebut adalah pandemi Covid-19 dan tantangan teknis yang tidak ia jabarkan.

Laporan hanya menyebut bahwa Depertemen Pertahanan menghadapi masalah teknis selama persiapan fasilitas simulasi, di mana pengujian virtual jet seharusnya dilakukan.

Baca Juga: Siap unjuk gigi, berikut ini sederet kekuatan tempur baru China di tahun 2021

Sputnik News mengabarkan bahwa uji coba diadakan untuk membuktikan bahwa pesawat tempur mampu menangani dan menanggapi ancaman modern secara memadai, termasuk sistem pertahanan udara musuh potensial.

Tanpa hasil positif dari uji coba tersebut, Pentagon tidak bisa memberikan izin produksi massal model F-35 yang baru ini. Dikatakan bahwa proses pengembangan ini membutuhkan biaya hingga US$ 400 miliar.

Sebelum pandemi Covid-19 melanda, proses pengembangan jet tempur siluman generasi kelima AS ini sempat mengalami hambatan lain seperti anggaran yang dianggap terlalu besar hingga pelanggaran tenggat waktu yang ditetapkan.

Jet tempur siluman F-35 memang bukan kekuatan baru di udara. Setelah hampir dua dekade pengembangan, pesawat pertama dikirim ke angkatan udara dan angkatan laut beberapa negara.

Pengembangan terbaru merupakan upaya Lockheed Martin untuk memperbaiki sejumlah masalah yang sering muncul pada pesawat siluman tersebut.

Selanjutnya: Dilengkapi radar yang lebih canggih, China mulai produksi jet tempur J-11B baru