JAKARTA. Setelah reli sejak tahun lalu, kini harga kapas internasional mulai melandai. Produksi kapas India, produsen kapas terbesar di dunia diperkirakan akan meningkat pada tahun ini, sehingga harga kapas cenderung melandai. Berdasarkan data Bloomberg Selasa (15/3) harga kapas di Bursa ICE New York untuk pengiriman Mei 2011 Selasa (15/3) ada di level US$ 1,945 per pon. Harga ini sudah turun dari harga tertingginya yang dicapai pada Senin (7/3) lalu yang sebesar US$ 2,1414 per pon.Managing Director Bhadresh Trading Corp Parth Mehta memperkirakan produksi kapas India pada periode 2011 - 2012 ini akan mencapai 40 juta bal. Satu bal setara dengan 170 kilogram (kg) atau 375 pon. "Kita memperkirakan panen kapas India pada periode 2011 - 2012 bisa mencapai 40 juta bal dengan sangat mudah," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Selasa (15/3).Pada Februari lalu, Dewan Kapas India meramalkan produksi kapas India pada musim ini akan mencapai 31,2 juta bal. Jumlah ini lebih besar ketimbang produksi kapas India pada tahun lalu yang sebesar 29,5 juta bal. Produksi kapas India mencapai rekor tertingginya pada musim panen 2007 - 2008 yang sebesar 30,7 juta bal. Vasudevan Ravi Shankar, Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk mengungkapkan kenaikan produksi kapas India ini akan bisa menahan laju harga kapas yang sudah melambung sejak tahun lalu. Hanya saja, "Harga tidak akan turun drastis karena permintaan masih tinggi," ujarnya kepada KONTAN Selasa (15/3).Peningkatan produksi kapas di India ini juga menjadi sinyal positif bagi produksi kapas di Indonesia. Ketua Asosiasi Petani kapas Indonesia (Aspekindo) Mardjuni Palimrugi mengatakan, musim tanam kapas di Indonesia rata-rata baru dimulai sekitar minggu ketiga Maret - April. "Kalau akhir Maret mulai tanam, panen pertama nanti sekitar Agustus," jelasnya.Hanya saja, saat ini Mardjuni belum bisa memperkirakan produksi kapas nasional pada tahun ini. Sebab, saat ini belum memasuki musim tanam. "Hasil panen baru bisa diprediksi setelah melihat kondisi tanaman saat berumur sekitar 1 bulan - 1,5 bulan," ungkapnya. Tahun ini, Kementerian Pertanian mematok produksi kapas sebesar 33.000 ton. Jumlah ini meningkat ketimbang prediksi produksi tahun lalu yang sebesar 26.250 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi kapas bakal naik, harga kapas melandai
JAKARTA. Setelah reli sejak tahun lalu, kini harga kapas internasional mulai melandai. Produksi kapas India, produsen kapas terbesar di dunia diperkirakan akan meningkat pada tahun ini, sehingga harga kapas cenderung melandai. Berdasarkan data Bloomberg Selasa (15/3) harga kapas di Bursa ICE New York untuk pengiriman Mei 2011 Selasa (15/3) ada di level US$ 1,945 per pon. Harga ini sudah turun dari harga tertingginya yang dicapai pada Senin (7/3) lalu yang sebesar US$ 2,1414 per pon.Managing Director Bhadresh Trading Corp Parth Mehta memperkirakan produksi kapas India pada periode 2011 - 2012 ini akan mencapai 40 juta bal. Satu bal setara dengan 170 kilogram (kg) atau 375 pon. "Kita memperkirakan panen kapas India pada periode 2011 - 2012 bisa mencapai 40 juta bal dengan sangat mudah," ujarnya seperti dikutip Bloomberg Selasa (15/3).Pada Februari lalu, Dewan Kapas India meramalkan produksi kapas India pada musim ini akan mencapai 31,2 juta bal. Jumlah ini lebih besar ketimbang produksi kapas India pada tahun lalu yang sebesar 29,5 juta bal. Produksi kapas India mencapai rekor tertingginya pada musim panen 2007 - 2008 yang sebesar 30,7 juta bal. Vasudevan Ravi Shankar, Direktur Utama PT Asia Pacific Fibers Tbk mengungkapkan kenaikan produksi kapas India ini akan bisa menahan laju harga kapas yang sudah melambung sejak tahun lalu. Hanya saja, "Harga tidak akan turun drastis karena permintaan masih tinggi," ujarnya kepada KONTAN Selasa (15/3).Peningkatan produksi kapas di India ini juga menjadi sinyal positif bagi produksi kapas di Indonesia. Ketua Asosiasi Petani kapas Indonesia (Aspekindo) Mardjuni Palimrugi mengatakan, musim tanam kapas di Indonesia rata-rata baru dimulai sekitar minggu ketiga Maret - April. "Kalau akhir Maret mulai tanam, panen pertama nanti sekitar Agustus," jelasnya.Hanya saja, saat ini Mardjuni belum bisa memperkirakan produksi kapas nasional pada tahun ini. Sebab, saat ini belum memasuki musim tanam. "Hasil panen baru bisa diprediksi setelah melihat kondisi tanaman saat berumur sekitar 1 bulan - 1,5 bulan," ungkapnya. Tahun ini, Kementerian Pertanian mematok produksi kapas sebesar 33.000 ton. Jumlah ini meningkat ketimbang prediksi produksi tahun lalu yang sebesar 26.250 ton.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News