Produksi kayu alam terancam turun



JAKARTA. Produksi kayu hutan alam pada tahun 2013 diproyeksi tidak mencatat pertumbuhan bahkan cenderung turun dari realisasi produksi tahun 2012. Hal ini disampaikan oleh Purwadi Soeprihanto, Direktur Eksekutif Asosiasi Pengusaha Hutan Indonesia (APHI) di Jakarta, Kamis (7/2).

Menurut Purwadi, produksi kayu dari hutan alam tahun 2012 hanya mencapai 3,8 juta meter kubik. Tahun ini jumlah produksinya diperkirakan sama bahkan bisa turunĀ  dari realisasi tahun lalu. Penurunan produksi terjadi karena pemerintah tidak memperbaiki iklim usaha di sektor kehutanan.

Apalagi, kata Purwadi, keluarnya keputusan provinsi Papua Barat yang melarang kayu hutan dari daerahnya keluar dari wilayah. "Kita sedang berkomunikasi soal kebijakan ini, jika aturan itu berjalan produksi kayu hutan alam akan semakin merosot," kata Purwadi, Kamis (7/2).


Purwadi mengatakan, alasan dari Provinsi Papua Barat itu bertujuan untuk memanfaatkan kayu tersebut untuk industri di wilayah Papua Barat. Namun, permintaan dari provinsi Papua Barat tersebut terkendala infrastruktur yang membuat pengusaha kayu olahan enggan berinvestasi di Papua Barat.

"Kalau tidak ada industri yang menyerap, maka kayu hutan alam tidak akan berproduksi," kata Purwadi. Papua Barat saat ini merupakan produsen kayu alam terbesar ketiga setelah Kalimantan. Setiap tahun produksi kayu di wilayah Papua Barat bisa mencapai 1,1 juta meter kubik.

Sejak tahun 2008 hingga, produksi rata-rata kayu hutan alam hanya 5,5 juta meter kubik per tahun. Sampai dengan tahun 2011, produksi kayu hutan alam turun menjadi 4,4 juta kubik per tahun. "Tahun lalu (2012) produksinya turun menjadi 3,8 juta hektare (ha)," kata Purwadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri