JAKARTA. Hari ini, harga minyak sawit alias CPO mengalami koreksi terbesar dalam dua bulan terakhir karena memudarnya kecemasan terhadap suplai kedelai.Penurunan minyak sawit mengikuti jatuhnya harga kedelai seiring membaiknya panen kedelai di Brasil. Lagipula, ada spekulasi para petani mungkin menambah penanaman.Peneliti Oil World mengatakan, produksi dan ekspor Brazil mungkin mencapai rekor tahun ini. Pasalnya curah hujan yang terjadi di kawasan itu bisa meningkatkan prospek panen, dan perkembangan tanaman akan lebih cepat dari biasanya. Total produksi kedelai Brasil mungkin mencapai 71 juta metrik ton, naik dari tahun lalu sebesar 68,7 juta ton. Sementara, ekspor bisa naik 13% dari sebelumnya 33 juta ton. Pergeseran harga kedelai dapat mempengaruhi minyak sawit, sebab kedelai adalah substitusi minyak sawit. Kedelai untuk kontrak pengiriman Mei naik 0,5% menjadi US$ 13.885 per bushel di Chicago.Hingga pukul 15.53 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Mei jatuh 2,8% ke level US$ 1237,3 dari penutupan sebelumnya di US$ 1.273,14 per ton. Ini penurunan terbesar sejak 17 Desember lalu. Phillip Futures Pte dalam laporannya hari ini, menyebutkan pedagang terus mengurangi risiko dalam menghadapi naiknya prospek panen di Amerika Selatan, dan berkurangnya permintaan ekspor. "Dengan proyeksi bagusnya panen Brasil, dan Argentina mendapat manfaat dari hujan, maka panen di Amerika Selatan bakal lebih besar," tulis Phillip Futures.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi kedelai diprediksi melesat, harga CPO terseret
JAKARTA. Hari ini, harga minyak sawit alias CPO mengalami koreksi terbesar dalam dua bulan terakhir karena memudarnya kecemasan terhadap suplai kedelai.Penurunan minyak sawit mengikuti jatuhnya harga kedelai seiring membaiknya panen kedelai di Brasil. Lagipula, ada spekulasi para petani mungkin menambah penanaman.Peneliti Oil World mengatakan, produksi dan ekspor Brazil mungkin mencapai rekor tahun ini. Pasalnya curah hujan yang terjadi di kawasan itu bisa meningkatkan prospek panen, dan perkembangan tanaman akan lebih cepat dari biasanya. Total produksi kedelai Brasil mungkin mencapai 71 juta metrik ton, naik dari tahun lalu sebesar 68,7 juta ton. Sementara, ekspor bisa naik 13% dari sebelumnya 33 juta ton. Pergeseran harga kedelai dapat mempengaruhi minyak sawit, sebab kedelai adalah substitusi minyak sawit. Kedelai untuk kontrak pengiriman Mei naik 0,5% menjadi US$ 13.885 per bushel di Chicago.Hingga pukul 15.53 WIB, CPO untuk kontrak pengiriman Mei jatuh 2,8% ke level US$ 1237,3 dari penutupan sebelumnya di US$ 1.273,14 per ton. Ini penurunan terbesar sejak 17 Desember lalu. Phillip Futures Pte dalam laporannya hari ini, menyebutkan pedagang terus mengurangi risiko dalam menghadapi naiknya prospek panen di Amerika Selatan, dan berkurangnya permintaan ekspor. "Dengan proyeksi bagusnya panen Brasil, dan Argentina mendapat manfaat dari hujan, maka panen di Amerika Selatan bakal lebih besar," tulis Phillip Futures.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News