Produksi kedelai mulai menggembirakan



JAKARTA. Produksi  pangan tahun ini diperkirakan bakal cerah. Berkaca pada tahun 2014 terjadi kenaikan produksi pada pangan khususnya jagung dan kedelai.

Badan Pusat Statistik (BPS) hari ini merilis produksi pangan nasional pada jagung dan kedelai menggembirakan. Hanya produksi padi mengalami penurunan. Padi pada tahun 2014 mengalami penurunan sebesar 70,8 juta gabah kering giling (GKG) dari 71,2 juta ton GKG pada tahun 2013.

Sementara pada jagung dan kedelai naik. Jagung misalnya menjadi 19 juta ton pada tahun 2014 naik 2,8% dari 18,5 juta ton tahun 2013. Paling menggembirakan adalah kedelai yang melompat 22,3% sebesar 953.956 ton dari 779.992 ton.


Padahal jika dilihat trend produksinya tahun 2012 sampai 2014 produksinya naik turun. BPS mencatat tahun 2012 produksi kedelai sebesar 843.153 ton. Lalu pada tahun 2013 turun 7,5% menjadi 779.992 ton. Terakhir pada tahun 2014 naik menjadi 953.956 ton.

Kenaikan produksi ini terjadi karena luas panen dan produktifitas mengalami kenaikan. Luas panen kedelai tahun 2014 mencapai 615.019 hektar (ha) naik dari 550.793 ha. Sementara produktifitas juga terdongkrak menjadi 15,5 kwintal (kw)/ha dari 14,16 kw/ha.

Maman Suherman, Direktur Budidaya Aneka Kacang dan Umbi Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kemtan) mengatakan, petani jagung dan kedelai diuntungkan dengan kondisi cuaca panas pada pertengahan tahun 2014.

Atas pencapaian tersebut, pemerintah optimis tahun ini akan terjadi kenaikan produksi pada jagung dan kedelai. Jagung ditargetkan produksinya mencapai 20 juta ton dari kebutuhan sebesar 19 juta ton. Sementara kedelai produksi mencapai 1,2 juta ton dari kebutuhan 2,2 juta ton.

“Kedelai dipastikan masih impor karena kebutuhannya belum tercukupi. Namun yang terpenting, Indonesia sudah mampu mengurangi ketergantungan kedelai. Kami juga menyusun langkah strategis mengurangi impor kedelai,” tandas Maman pada Senin (2/3).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto