JAKARTA. Kopi Indonesia tengah naik daun di kancah internasional. Selain kopi robusta dan kopi arabika, specialty coffee asal Indonesia juga banyak digemari. Harga jual specialty coffee yang tinggi mendorong petani kopi menanam kopi, salah satunya petani kopi asal Bali yang giat memproduksi kopi luwak arabica. Ditjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat, Koperasi Serba Usaha (KSU) Bale Dana Mesari asal Bali dengan lahan seluas 0,8 Ha memiliki 27 ekor luwak yang dilepas. Dengan jumlah itu produktivitas cukup tinggi sekitar 4 kg kopi mentah per hari. Untuk mendapatkan kualitas produksi kopi luwak arabica yang bagus. Petani kopi setempat memiliki tekhnik pemetikan yang khas. Yakni, pada saat pemetikan atau panen menggunakan pola petik merah yang langsung diolah melalui mesin. Hal ini dilakukan guna menjaga keaslian aroma.
Produksi kopi luwak menjadi tren petani kopi
JAKARTA. Kopi Indonesia tengah naik daun di kancah internasional. Selain kopi robusta dan kopi arabika, specialty coffee asal Indonesia juga banyak digemari. Harga jual specialty coffee yang tinggi mendorong petani kopi menanam kopi, salah satunya petani kopi asal Bali yang giat memproduksi kopi luwak arabica. Ditjen Pengelolaan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan) mencatat, Koperasi Serba Usaha (KSU) Bale Dana Mesari asal Bali dengan lahan seluas 0,8 Ha memiliki 27 ekor luwak yang dilepas. Dengan jumlah itu produktivitas cukup tinggi sekitar 4 kg kopi mentah per hari. Untuk mendapatkan kualitas produksi kopi luwak arabica yang bagus. Petani kopi setempat memiliki tekhnik pemetikan yang khas. Yakni, pada saat pemetikan atau panen menggunakan pola petik merah yang langsung diolah melalui mesin. Hal ini dilakukan guna menjaga keaslian aroma.