Produksi kopi PTPN XII semakin pahit



JAKARTA. Anomali cuaca berimbas kepada tanaman kopi milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) XII. Sampai September 2013, produksi kopi perusahaan plat merah ini diperkirakan hanya 3.192 ton atau turun 49,66% dibandingkan tahun lalu periode yang sama yakni 6.341 ton.

Merujuk data dari PTPN XII, hasil produksi kopi arabika merosot tajam bila dibandingkan dengan produksi kobi robusta. Untuk kopi arabika, sampai September tahun ini, produksinya hanya 1.086 ton atau turun sebesar 62,84% dibandingkan tahun lalu yakni 2.923 ton.

Setali tiga uang dengan kopi arabika, produksi kopi robusta milik PTPN XII juga turun. Perkiraan produksi kopi arabika sampai September tahun ini hanya 2.106 ton atau turun 38,38% dibandingkan periode Januari-September tahun lalu yaitu 3.418 ton.


"Supaya memenuhi target penjualan, kami (PTPN XII) juga menyerap biji kopi rakyat," kata Sugeng Budi Rahardjo, Direktur Pemasaran Perencanaan dan Pengembangan PTPN XII.

PTPN XII fokus untuk produksi kopi arabika. Pasalnya, harga jualnya lebih tinggi ketimbang kobi robusta.

Saat ini, PTPN XII tengah mencoba mencoba menanam kopi jenis Arabika di beberapa daerah seperti perkebunan teh Gunung Gambir, Kertowono, Bantaran, Wonosari, Sirahkencong dengan luas lahan percobaan masing-masing 10 hektare (ha). Perusahaan merogoh kocek sedikitnya Rp 100 juta per ha untuk pengembangan kopi robusta ini mulai dari penanaman, perawatan hingga panen.

"Tapi produksi dari kebun-kebun clone ini belum dipakai untuk dijual sebagai Java Coffee," terang Sugeng.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Fitri Arifenie