MEDAN. Produksi kopi di Sumatera Utara akan semakin menurun. Pasalnya, tanaman di Desa Gamber, Simpang Empat dan kawasan lainnya di Kabupaten Karo rusak akibat erupsi Gunung Sinabung yang diikuti luncuran awan panas pada Sabtu (21/5). "Karo juga menjadi salah satu sentra kopi Sumut, meski sebagian masyarakat seperti di Desa Gamber menjadikan kopi sebagai tanama sela," kata Ketua Asosaisi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam, Senin (23/5). Luncuran awan panas diinformasikan merusak panen kopi yang tinggal sedikit. Menurut Saidul, dengan produksi yang terganggu di Karo, maka hasil panen di Sumut yang memang tinggal sedikit akibat sedang memasuki masa-masa di ujung panen akan semakin menurun. Akibatnya, harga kopi di tingkat petani juga semakin mahal.
Produksi kopi Sumut tergerus erupsi Sinabung
MEDAN. Produksi kopi di Sumatera Utara akan semakin menurun. Pasalnya, tanaman di Desa Gamber, Simpang Empat dan kawasan lainnya di Kabupaten Karo rusak akibat erupsi Gunung Sinabung yang diikuti luncuran awan panas pada Sabtu (21/5). "Karo juga menjadi salah satu sentra kopi Sumut, meski sebagian masyarakat seperti di Desa Gamber menjadikan kopi sebagai tanama sela," kata Ketua Asosaisi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) Sumut, Saidul Alam, Senin (23/5). Luncuran awan panas diinformasikan merusak panen kopi yang tinggal sedikit. Menurut Saidul, dengan produksi yang terganggu di Karo, maka hasil panen di Sumut yang memang tinggal sedikit akibat sedang memasuki masa-masa di ujung panen akan semakin menurun. Akibatnya, harga kopi di tingkat petani juga semakin mahal.