Produksi Libya naik, harga minyak terguncang



SINGAPURA. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) masih bergerak liar dengan kecenderungan turun. Penurunan harga terjadi karena naiknya produksi minyak Libya dan meredanya ketegangan Suriah setelah Presiden Suriah, Bashar al-Assad membuka peluang inspektur senjata kimia datang ke negaranya.

Harga minyak WTI pengiriman Oktober naik tipis 2 sen menjadi US$ 106,41 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 6:44 waktu Singapura. Harga ini naik tipis dibandingkan kemarin di posisi US$ 106,39 per barel.

Harga minyak berjangka ini naik setelah kemarin (19/9) turun 1,6% karena produksi minyak Libya naik sebanyak 800.000 barel per hari. Lima dari sembilan terminal ekspor negara itu kembali beroperasi.


Sementara itu Suriah akan membuka diri dan akan memberikan informasi tentang senjata kimia dan fasilitas sensitifnya bagi pengawas internasional.

Sementara itu, harga minyak Brent November turun US$ 1,84, atau 1,7%, ke posisi US$ 108,76 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri