Produksi Libya turun, harga minyak menguat



NEW YORK. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik untuk hari ketiga, karena produksi minyak Libya turun. Selain itu, penurunan harga minyak terjadi karena adanya spekulasi dari Federal Reserve AS yang akan mempertahankan laju stimulus.

Harga minyak WTI pengiriman Desember naik 40 sen atau menguat 0,4% menjadi US$ 98,25 per barel pukul 12:47 waktu New York, (28/10). Harga minyak berjangka di New York naik 1% setelah National Oil Corp menyatakan adanya penurunan produksi minyak di Libya karena adanya unjuk rasa buruh.

"Penurunan produksi minyak di Libya menjadi pendorong utama harga minyak, termasuk pendorong harga minyak Brent," kata Jacob Correll, analis Schneider Electric Professional Services kepada Bloomberg di Kentucky.


Selain faktor dari Libya, kenaikan harga minyak dipicu oleh rencana The Federal Open Market Committee  (FOMC) yang akan melakukan pertemuan hari ini (29/10) dan besok (30/10). Menurut survey Bloomberg, salah satu sikap FOMC nantinya adalah memperpanjang pembelian obligasi hingga Maret tahun depan.

Sementara itu, harga minyak Brent pengiriman Desember naik sebesar US$ 1,69 per barel atau naik 1,6% menjadi US$ 108,62 per barel di ICE Futures Europe exchange di London. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri