Produksi LNG per Juli capai 113,2 kargo, kebutuhan domestik didominasi kelistrikan



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi Liquified Natural Gas (LNG) mencapai 113,2 standar kargo per Juli 2021.

Deputi Keuangan dan Monetisasi SKK Migas, Arief S. Handoko mengungkapkan, dari total produksi itu sebanyak 77,9 standar kargo LNG diperuntukan bagi pasar ekspor. Sementara sisanya dialokasikan bagi pasar domestik.

"Untuk domestik sebanyak 34,7 standar kargo LNG. Sekitar 98% untuk kebutuhan listrik," terang Arief kepada Kontan, Jumat (20/8).


Arief menjelaskan, meningkatnya kebutuhan untuk kelistrikan khususnya PLN disebabkan adanya kendala pasokan batubara. Kendati demikian, pada periode Februari hingga Juli tercatat ada tambahan setara 4 standar kargo yang berstatus uncommitted untuk PLN dari Kilang Bontang.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di Kalimantan Selatan tinggi, vaksinasi akan ditingkatkan

Di sisi lain, Arief memastikan terjadi perbaikan dari sisi harga LNG di Asia. Hal ini direfleksikan Japan Korea Marker (JKM) yang meningkat signifikan dibanding tahun 2020.

Berdasarkan publikasi Platts, tahun 2020 lalu, range harga JKM berada di angka US$ 2,1 sampai US$ 6,9 per MMBTU. Periode Januari – Agustus 2021, range harga JKM berada di US$ 6,1 – US$ 18,3 per MMBTU.

"Angka ini bisa lebih tinggi lagi dengan proyeksi harga JKM dapat menyentuh US$ 20 per MMBTU," ungkap Arief. 

Arief menjelaskan, peningkatan harga JKM disebabkan beberapa faktor antara lain cuaca ekstrem yang terjadi baik pada musim dingin dan panas, kemudian sempat terkendalanya pasokan LNG akibat unplanned shutdown dan menipisnya kapasitas storage yang membuat harga gas di Eropa kembali melonjak.

Dalam pemberitaan Kontan, penjualan LNG pada semester I 2021 mencapai 97,1 kargo. Adapun, hingga akhir tahun nanti diprediksi penjualan dapat mencapai 205,5 kargo LNG. "Proyeksi sampai akhir tahun dari Tangguh 121,4 kargo dan Bontang 84,1 kargo," ungkap Arief.

Baca Juga: SKK Migas: Lapangan Sidayu dan Banyu Urip raih tambahan produksi

Proyeksi ini pun turun tipis dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 206,9 kargo. 

Adapun, dari total penjualan 97,1 kargo, ekspor sebanyak 66,1 kargo sementara 31 kargo lainnya untuk domestik. Total penjualan ini dikontribusi sebanyak 58,8 kargo dari Kilang LNG Tangguh dan Kilang LNG Bontang sebanyak 38,2 kargo.

Merujuk catatan Kontan.co.id, realisasi penjualan kargo pada semester I 2021 ini lebih rendah ketimbang capaian periode yang sama di tahun sebelumnya. Pada Juni 2020 mencapai 104,8 kargo.

Selanjutnya: Menteri ESDM Pangkas Harga Gas Hulu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli