Produksi Malaysia diprediksi naik, CPO terbenam hingga 3,3%



KUALA LUMPUR. Harga minyak sawit mentah alias CPO terbenam ke level terendah dalam tiga bulan terakhir.CPO untuk kontrak pengiriman Mei di bursa berjangka Malaysia (MDE) sempat turun 3,3% ke level US$ 1.113 per ton pada pukul 11.12 WIB. Ini harga terendahnya sejak 30 November. Adapun, per pukul 13.06 WIB, harganya masih melemah di US$ 1.117,68 per ton, dibandingkan dengan penutupan kemarin di US$ 1.152,02 per ton.Penurunan harga minyak sawit ini terpicu spekulasi meningkatnya produksi di Malaysia untuk tahun ini. CEO Malaysian Palm Oil Council, Yusof Basiron menyebut, produksi tahun ini mungkin naik menjadi 17,6 juta ton, dibandingkan dengan tahun lalu yang sejumlah 17 juta ton. Bertambahnya suplai dari Malaysia bisa membantu meredam harga bahan pangan dunia yang mencapai rekor di Januari.Selain itu, melemahnya harga minyak sawit juga karena spekulasi masih berlanjutnya ketegangan di Libya dan Timur Tengah. Sentimen ini menyebabkan cenderung melemahnya permintaan.Donny Khor, Wakil Presiden Riset OSK Investment Bank Bhd untuk kontrak berjangka mengatakan, pedagang mungkin tidak ingin menjual secara agresif, begitu pun pembeli tidak akan agresif membeli hingga kerusuhan di Libya mereda."Sentimen utama di pasar saat ini masih tidak seirama, setelah kejatuhan tajam kemarin, dan pemain di pasar masih akan berhati-hati," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dupla Kartini