Produksi manufaktur triwulan pertama naik 5,05%



JAKARTA. Di tengah lesunya ekspor untuk mendongkrak ekonomi, ada sedikit harapan pada industri manufaktur. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi industri manufaktur besar dan sedang pada triwulan pertama 2015 naik 5,05% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Indeks produksi manufaktur triwulan I-2015 tercatat 122,81. Pada triwulan I-2014 indeks tercatat 116,91. Kepala BPS Suryamin mengatakan kenaikan industri manufaktur ini utamanya disebabkan kenaikan pada produksi barang logam, bukan mesin dan peralatannya yang mencapai 13,01%.

"Ini linknya untuk infrastruktur," ujar Suryamin, Senin (4/5). Selain barang logam, bukan mesin dan peralatannya, yang juga mengalami kenaikan adalah industri peralatan listrik sebesar 10,13%, industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia sebesar 9,75%, dan industri makanan sebesar 7,08%.


Ada juga beberapa industri sektor manufaktur yang mengalami penurunan. Industri pakaian jadi, karet, barang dari karet dan plastik serta industri kertas dan barang dari kertas masing-masing mengalami penurunan pertumbuhan sebesar 3%, 3,94%, dan 4,04%.

Adapun apabila dibandingkan dengan triwulan IV-2014, produksi industri manufaktur tiga bulan pertama 2015 ini turun 0,71%. Jenis-jenis industri yang mengalami penurunan produksi adalah industri barang galian bukan logam turun 6,64%, industri peralatan listrik turun 4,74%, dan industri kayu, barang dari kayu dan gabus (tidak termasuk furnitur) dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 4,38%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia