Produksi massal vaksin corona bulan depan, WHO desak Rusia patuhi pedoman



KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak Rusia untuk mengikuti pedoman dalam memproduksi vaksin virus corona baru yang aman dan efektif, setelah Moskow mengumumkan rencana produksi massal bulan depan.

Rusia mengatakan pada Senin (3/8), akan memulai produksi massal vaksin virus corona sebanyak ratusan ribu dosis per bulan di September, dan menghasilkan "beberapa juta" dosis sebulan pada tahun depan.

Rusia terus maju dengan beberapa kandidat vaksin virus corona. Negeri beruang merah mengklaim, salah satu kandidat yang lembaga Gamaleya di Moskow uji coba akan segera mendapat persetujuan dari otoritas setempat.


WHO menekankan, semua kandidat vaksin virus corona harus melalui tahap pengujian penuh sebelum produksi massal. "Ada praktik yang sudah mapan dan ada pedoman," kata juru bicara WHO Christian Lindmeier seperti dikutip The Moscow Times.

Baca Juga: Bulan depan, Rusia mulai produksi massal vaksin corona

"Vaksin apa pun untuk tujuan ini (mencegah virus corona), tentu saja, harus melalui semua berbagai percobaan dan tes sebelum mendapat lisensi untuk peluncuran," ujarnya.

"Kadang-kadang, peneliti individu mengklaim, mereka telah menemukan sesuatu, yang tentu saja, berita bagus," sebut Lindmeier. 

"Tetapi, antara menemukan atau memiliki petunjuk mungkin memiliki vaksin yang berfungsi dan telah melewati semua tahapan, adalah perbedaan besar," tegas dia.

Sebelumnya, dalam tinjauan tentang kandidat vaksin virus corona yang WHO keluarkan pada Jumat (31/7) pekan lalu, ada 26 kandidat dalam uji klinis. Enam di antaranya sudah masuk pengujian Tahap 3 atau akhir.

Kandidat vaksin besutan Gamaleya, yang merupakan salah satu dari 26 yang dalam pengujian terhadap manusia, baru terdaftar di WHO sebagai Fase 1.

Baca Juga: Ngebut, Rusia produksi dua vaksin corona pada September dan Oktober

Lindmeier mengatakan, WHO belum secara resmi mendapat pemberitahuan tentang vaksin Rusia apa pun yang akan segera masuk proses produksi. "Jika ada sesuatu yang resmi, maka kolega kami di kantor Eropa pasti akan memeriksa ini," kata dia.

Editor: S.S. Kurniawan