KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mencatatkan kinerja yang cukup baik di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) selama periode Januari hingga Juni 2018. Produksi migas Pertamina selama semester I 2018 mencapai 915 million barel oil of equivalent per day (mboepd) atau naik sekitar 32% dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 693 mboepd. Produksi migas semester I 2018 tersebut ditopang produksi minyak sebanyak 385 mboepd. Produksi minyak semester I naik ini sebesar 12,5% dibandingkan produksi minyak semester I 2017 yang sebesar 342 mboepd. "Pencapaian produksi minyak ini dari PEPC , Pertamina Internasional EP, dan Blok Mahakam," kata Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati, Senin (16/7). Sementara produksi gas Pertamina di semester I 2018 mencapai sebesar 3.067 juta kaki kubik (mmscfd). Produksi gas tersebut naik cukup besar sebesar 50,7% dibandingkan produksi hingga akhir Juni 2017 yang mencapai 2.035 mmscfd. "Pencapaian gas berasal dari dari Pertamina EP, PEPC dan Pertamina Internasional EP," jelas Meidawati.
Produksi migas Pertamina naik 32% di semester I 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina mencatatkan kinerja yang cukup baik di sektor hulu minyak dan gas bumi (migas) selama periode Januari hingga Juni 2018. Produksi migas Pertamina selama semester I 2018 mencapai 915 million barel oil of equivalent per day (mboepd) atau naik sekitar 32% dari capaian periode yang sama tahun lalu sebesar 693 mboepd. Produksi migas semester I 2018 tersebut ditopang produksi minyak sebanyak 385 mboepd. Produksi minyak semester I naik ini sebesar 12,5% dibandingkan produksi minyak semester I 2017 yang sebesar 342 mboepd. "Pencapaian produksi minyak ini dari PEPC , Pertamina Internasional EP, dan Blok Mahakam," kata Senior Vice President Upstream Strategic Planning and Operation Evaluation Pertamina Meidawati, Senin (16/7). Sementara produksi gas Pertamina di semester I 2018 mencapai sebesar 3.067 juta kaki kubik (mmscfd). Produksi gas tersebut naik cukup besar sebesar 50,7% dibandingkan produksi hingga akhir Juni 2017 yang mencapai 2.035 mmscfd. "Pencapaian gas berasal dari dari Pertamina EP, PEPC dan Pertamina Internasional EP," jelas Meidawati.