Produksi migas PHE lampaui target 2016



JAKARTA. PT Pertamina Hulu Energi (PHE), anak usaha PT Pertamina (persero) mencatatkan produksi migas sepanjang 2016 mencapai 187 mboepd. Produksi migas tahun lalu terdiri dari produksi minyak sebesar 62.588 bopd dan produksi gas sebesar 722 mmscfd.

PHE mengklaim produksi migas tahun lalu berhasil melebihi target perusahaan. PHE mencatat produksi migas tahun 2016 sebesar 101,4% dari Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP) 2016.

PHE juga tercatat mampu meningkatkan jumlah cadangan migas (2C) dalam lima tahun terakhir sejak 2011 dengan rata-rata kenaikan jumlah cadangan sebesar 35% setiap tahun menjadi 137,91 juta barel setara minyak (mmboe) dari 31 mmboe. Temuan cadangan 2C tersebut antara lain diperoleh dari hasil Pengeboran Sumur Eksplorasi Karang Mudi-1 (JOB PPEJ) sebesar 1,01 mmboe, kemudian hasil Study GGR sebesar 134,46 mmboe, dan dari production tail sebesar 2,44 mmboe.


Untuk realisasi temuan cadangan eksplorasi hingga Desember 2016 juga melebihi target, yaitu sebesar 182% dari target tahun 2016 sebesar 75,58 mmboe menjadi 137,91 mmboe.

Hasil produksi ini sejalan dengan kinerja keuangan sepanjang 2016 yang mampu membukukan pendapatan usaha sebesar US$ 1,53 miliar dengan nilai keuntungan sebesar US$ 191 juta. Dengan beberapa parameter yang digunakan yaitu harga minyak US$ 36,95 per barel dan harga gas US$ 5,02 per mscf dengan kurs rata-rata US$ 1 = Rp 13.306.

Direktur Utama PHE, R. Gunung Sardjono Hadi mengatakan, EBITDA margin PHE sepanjang 2016 sebesar 57,1%.

Tahun ini, Gunung berharap, kinerja PHE bisa lebih baik lagi. “Dengan jiwa nasionalisme yang tinggi, PHE berupaya menghasilkan produksi migas, sehingga berkontribusi membesarkan bangsa dan mendukung ketahanan energi nasional,” katanya, Rabu (1/3).

PHE saat ini memiliki 57 anak perusahaan dengan 52 wilayah kerja aktif yang bergerak di bidang usaha minyak, gas, dan CBM. Selain juga memiliki saham pada delapan perusahaan patungan, dua  perusahaan afiliasi yang bergerak di bidang upstream dan midstream migas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini