JAKARTA. Menjelang penerapan program hilirisasi mineral pada 12 Januari 2014 mendatang, rata-rata produksi mineral logam meningkat tajam hingga 75%. Pertumbuhan produksi tersebut disebabkan permintaan dari China yang cenderung meningkat untuk mengamankan pasokan. Misalnya saja, produksi bijih besi. Di sepanjang tahun 2013 ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan jumlah produksinya akan mencapai sekitar 18,4 juta ton, atau meningkat 75,2% dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu sebesar 10,5 juta ton. Dede Ida Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli ini produksi bijih besi sudah mencapai 10,73 juta ton. "Peningkatan produksi mineral juga disebabkan banyak pengusaha yang meningkatkan kapasitas produksi setelah pemerintah memberikan relaksasi ekspor," kata dia kepada KONTAN, Senin (30/9).
Produksi mineral logam meningkat 75%
JAKARTA. Menjelang penerapan program hilirisasi mineral pada 12 Januari 2014 mendatang, rata-rata produksi mineral logam meningkat tajam hingga 75%. Pertumbuhan produksi tersebut disebabkan permintaan dari China yang cenderung meningkat untuk mengamankan pasokan. Misalnya saja, produksi bijih besi. Di sepanjang tahun 2013 ini, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memproyeksikan jumlah produksinya akan mencapai sekitar 18,4 juta ton, atau meningkat 75,2% dibandingkan dengan realisasi produksi tahun lalu sebesar 10,5 juta ton. Dede Ida Suhendra, Direktur Pembinaan dan Pengusahaan Mineral Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan, sepanjang Januari hingga Juli ini produksi bijih besi sudah mencapai 10,73 juta ton. "Peningkatan produksi mineral juga disebabkan banyak pengusaha yang meningkatkan kapasitas produksi setelah pemerintah memberikan relaksasi ekspor," kata dia kepada KONTAN, Senin (30/9).