JAKARTA. SKK Migas memproyeksikan pada September 2014 nanti, produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu bertambah 10.000 barel per hari (bph). Saat ini, tingkat produksinya baru 29.000 bph. Operator lapangan tersebut, Mobil Cepu Ltd saat ini sedang menyelesaikan proses pembangunan fasilitas produksi. Perkembangan konstruksinya kini sudah mencapai 87%. Bila nanti semua fasilitas produksi selesai dibangun, produksi lapangan yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur itu bisa mencapai 165.000 bph. “Naik bertahap hingga mencapai puncak produksi sebesar 165.000 barel per hari pada 2015,” kata Widjonarko saat presentasi dihadapan Wakil Presiden RI, Boediono di Kantor Kontraktor Kontrak Kerja Sama Mobil Cepu Ltd di Bojonegoro, Kamis (24/4). Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai US$ 2,525 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,188 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur. Widjonarko mengatakan, kegiatan konstruksi terus berlangsung dengan berbagai kemajuan di seluruh kontrak EPC. Sedangkan untuk sumur dilaksanakan pengeboran 49 sumur yang terdiri dari 33 sumur produksi minyak dan 16 sumur injeksi. “Untuk kegiatan pengeboran berlangsung lebih cepat dari yang dijadwalkan,” kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi minyak Blok Cepu bertambah 10.000 bph
JAKARTA. SKK Migas memproyeksikan pada September 2014 nanti, produksi minyak lapangan Banyu Urip, Blok Cepu bertambah 10.000 barel per hari (bph). Saat ini, tingkat produksinya baru 29.000 bph. Operator lapangan tersebut, Mobil Cepu Ltd saat ini sedang menyelesaikan proses pembangunan fasilitas produksi. Perkembangan konstruksinya kini sudah mencapai 87%. Bila nanti semua fasilitas produksi selesai dibangun, produksi lapangan yang terletak di Bojonegoro, Jawa Timur itu bisa mencapai 165.000 bph. “Naik bertahap hingga mencapai puncak produksi sebesar 165.000 barel per hari pada 2015,” kata Widjonarko saat presentasi dihadapan Wakil Presiden RI, Boediono di Kantor Kontraktor Kontrak Kerja Sama Mobil Cepu Ltd di Bojonegoro, Kamis (24/4). Sesuai rencana pengembangan lapangan (plan of development/PoD), investasi di Proyek Banyu Urip mencapai US$ 2,525 miliar. Rinciannya, untuk pembangunan fasilitas produksi sebesar US$ 2,188 miliar dan pengeboran sumur sebanyak US$ 337 juta. Pembangunan fasilitas dibagi ke dalam lima kontrak EPC (engineering, procurement, and construction/rekayasa, pengadaan, dan konstruksi), yakni fasilitas produksi utama (Central Production Facility/CPF), pipa darat (onshore) 72 km, pipa laut (offshore) dan menara tambat (mooring tower), Floating Storage Off-loading (FSO), serta fasilitas infrastruktur. Widjonarko mengatakan, kegiatan konstruksi terus berlangsung dengan berbagai kemajuan di seluruh kontrak EPC. Sedangkan untuk sumur dilaksanakan pengeboran 49 sumur yang terdiri dari 33 sumur produksi minyak dan 16 sumur injeksi. “Untuk kegiatan pengeboran berlangsung lebih cepat dari yang dijadwalkan,” kata dia.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News