KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak Lapangan Sukowati yang merupakan unitisasi, alias penggabungan ke dalam wilayah kerja Tuban ditengarai tidak lagi menjadi perhatian sang operator. Ini terlihat dari menurunnya produksi di Lapangan Sukowati hingga di bawah 6.000 barel per hari (bph) pada Januari 2018, dibandingkan produksi Januari 2017 yang sebesar 11.000 bph. Penurunan produksi ini lantaran kontrak joint operation body Pertamina-Petrochina East Java akan berakhir pada 28 Februari 2018. Saat ini di Blok Tuban terdapat dua lapangan migas, yakni Lapangan Sukowati produksinya 11.000 bph dan Lapangan Mudi dengan produksi 4.000 bph. Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Produksi minyak di Lapangan Sukowati kian menurun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak Lapangan Sukowati yang merupakan unitisasi, alias penggabungan ke dalam wilayah kerja Tuban ditengarai tidak lagi menjadi perhatian sang operator. Ini terlihat dari menurunnya produksi di Lapangan Sukowati hingga di bawah 6.000 barel per hari (bph) pada Januari 2018, dibandingkan produksi Januari 2017 yang sebesar 11.000 bph. Penurunan produksi ini lantaran kontrak joint operation body Pertamina-Petrochina East Java akan berakhir pada 28 Februari 2018. Saat ini di Blok Tuban terdapat dua lapangan migas, yakni Lapangan Sukowati produksinya 11.000 bph dan Lapangan Mudi dengan produksi 4.000 bph. Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).