Produksi minyak di Lapangan Sukowati kian menurun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produksi minyak Lapangan Sukowati yang merupakan unitisasi, alias penggabungan ke dalam wilayah kerja Tuban ditengarai tidak lagi menjadi perhatian sang operator. Ini terlihat dari menurunnya produksi di Lapangan Sukowati hingga di bawah 6.000 barel per hari (bph) pada Januari 2018, dibandingkan produksi Januari 2017 yang sebesar 11.000 bph.

Penurunan produksi ini lantaran kontrak joint operation body Pertamina-Petrochina East Java akan berakhir pada 28 Februari 2018. Saat ini di Blok Tuban terdapat dua lapangan migas, yakni Lapangan Sukowati produksinya 11.000 bph dan Lapangan Mudi dengan produksi 4.000 bph.

Direktur Utama PT Pertamina EP Nanang Abdul Manaf mengungkapkan, pihaknya sudah mengirimkan surat kepada Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).


Anak usaha Pertamina juga juga melakukan diskusi dengan SKK Migas soal Lapangan Sukowati agar lapangan itu diserahkan kepada Pertamina EP.

Dalam kontrak unitisasi dengan Blok Tuban pihaknya memiliki participating interest (PI) sebesar 80% dan 20% milik joint operation body Pertamina-Petrochina East Java . "Kami menyadari, jika tidak investasi produksi tidak akan balik. Makanya waktu itu kami menawarkan farm in untuk 20% itu. Kalau produksi turun, bagian kami juga kecil," kata Nanang, Rabu (31/1).

Sayang, keinginan untuk farm in (mengambilalih saham) tidak ditanggapi operator Blok Tuban. Padahal, saat itu produksi Blok Tuban pasca pemerintah tidak lagi memperpanjang kontrak terus menurun. Pertamina EP harus bertindak. Nanang mewanti-wanti, jika tidak ada tindakan di Lapangan Sukowati yang memiliki 33 sumur, produksi minyak di sana akan terus turun.

Nanang menjamin, jika Lapangan Sukowati menjadi milik Pertamina EP sepenuhnya akan ada pekerjaan pengeboran sumur work over dan pengeboran sumur injeksi agar produksi kembali seperti semula. Bahkan soal anggaran tidak lagi menjadi masalah bagi Pertamina EP.

Selain di Sukowati, Pertamina EP juga menaruh perhatian pada lapangan Sanga-Sanga yang bersentuhan langsung dengan Blok Sanga-Sanga milik Vico dan Saka Energi. Dalam perjanjian dengan Vico, Pertamina EP hanya boleh mengebor 1.200 meter di bawah permukaan tanah.

Sementara sisa blok migas terminasi ada kemungkinan diberikan kepada Pertamina Hulu Energi dan Pertamina Hulu Indonesia. "Kami hanya di dua itu, Blok Tuban atau Lapangan Sukowati dan Sanga-Sanga," kata Nanang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie