JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyatakan, produksi minyak bumi di Indonesia sudah memasuki masa senja. Produksi minyak di Indonesia terus mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Elan Biantoro, Kepala Bagian Hubungan Masyarakat SKK Migas, menuturkan selama tiga dekade sejak tahun 1970-2000, Indonesia mengalami masa produksi minyak tinggi. Bahkan pada periode 1973-1982, Indonesia menikmati masa "oil boom" akibat lonjakan harga minyak dunia. "Namun setelah tahun 2000, produksi minyak kita terus menurun walaupun produksi gas kita mulai meningkat menggantikan minyak bumi," kata Elan di Jakarta, Rabu (30/9).
Cadangan minyak bumi di Indonesia yang telah terbukti sebanyak 3,7 miiar barel. Indonesia menduduki peringkat 27 dunia dari segi besaran cadangan minyak bumi terbukti. Tiga negara terbesar adalah Venezuela dengan 298,3 miliar barel, Arab Saudi dengan 265,9 miliar barel, dan Kanada dengan 174,3 miliar barel. "Namun cadangan minyak bumi di Indonesia akan habis dalam 11 tahun lagi jika laju produksi konstan pada 800.000 bph," ujar Elan. Elan menjelaskan, selama ini kegiatan eksplorasi minyak bumi lebih banyak terkonsentrasi di wilayah Indonesia bagian Barat. Sementara wilayah Indonesia bagian Timur masih banyak yang kurang tersentuh.