Produksi Minyak Mentah dan Batubara Vietnam Diprediksi Turun Pada 2021-2030



KONTAN.CO.ID - HANOI. Kementerian Perindustrian dan Perdagangan Vietnam memperkirakan produksi minyak mentah dan batubara Vietnam akan turun selama sisa dekade ini.

Mengutip Reuters, Jumat (28/7), dalam sebuah pernyataan resmi, Kementerian Perindustrian dan Perdagangan mengungkapkan Vietnam menargetkan produksi minyak mentah sekitar 6,0 juta ton -9,5 juta ton per tahun selama periode 2021-2023. Target ini turun dari rata-rata 10,17 juta ton per tahun dalam lima tahun terakhir.

Dalam beberapa tahun terakhir, Vietnam telah berupaya untuk meningkatkan produksi minyak mentahnya, sebagian besar karena menyusutnya cadangan di ladang minyak utamanya. Sementara perselisihan maritim di Laut Cina Selatan telah mempengaruhi kegiatan eksplorasi dan produksi lepas pantainya.


Baca Juga: Vietnam Setujui Rencana Investasi Tangki BBM Senilai US$ 31,7 Miliar

Kementerian juga menyebutkan, Vietnam juga menargetkan produksi batubara tahunan antara 41 juta ton-47 juta ton selama periode yang sama. Sebagai gambaran, dalam lima tahun terakhir rata-rata produksi batubara Vietnam mencapai 46,85 juta ton per tahun.

Target tersebut merupakan bagian dari rencana pengembangan energi negara yang baru-baru ini disetujui, yang dirancang untuk mendukung pertumbuhan ekonomi rata-rata tahunan sebesar 7% dalam dekade ini, kata kementerian tersebut.

Rencana ini juga untuk memastikan Vietnam akan mencapai tujuannya untuk netralitas karbon pada tahun 2050.

Baca Juga: Vietjet Perluas Kapasitas Penerbangan antara Indonesia & Vietnam Penuhi Permintaan

Kementerian menyebut, produksi minyak mentah tahunan akan menjadi 7,0 juta ton-9,0 juta ton selama periode 2031-2050, sedangkan produksi batubara tahunan akan dikurangi menjadi 39 juta ton pada tahun 2045 dan menjadi 33 juta ton pada tahun 2050.

Pada Mei lalu, Vietnam menyetujui rencana pembangunan pembangkit listrik, dalam langkah yang dimaksudkan untuk meningkatkan energi angin dan gas, sekaligus mengurangi ketergantungan pada batubara.

Editor: Herlina Kartika Dewi