\JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengharapkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) memproduksi 10% mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah dari seluruh total produksi.Dengan begitu, konsumsi BBM bersubsidi bisa ditekan lebih jauh, mengingat mobil LCGC menggunakan BBM non subsidi."Proyeksi produksi kendaraan mereka (ATPM) misalkan 1 juta per tahun, nah 10%-nya itu mobil LCGC," ujar Juru Bicara Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman, Selasa (24/9/2013).Saleh berharap agar produksi kendaraan bermotor khuususnya mobil bisa stabil meski pemerintah sendiri tidak mampu membatasi hal tersebut. Namun, dengan naiknya harga BBM bersubsidi belum lama ini, pemerintah meyakini konsumsi bahan bakar paling tidak sesuai kuota."Ya kami memang tidak bisa halangi produksi, cuma kami harapkan bisa melakukan proyeksi produksi mobil," ungkap Saleh.Lebih lanjut Saleh menilaiĀ konsep mobil LCGC menggunakan BBM non subsidi jalan terbaik menekan konsumsi BBM. Jika mobil LCGC masih menggunakan BBM bersubsidi, kuota BBM dipastikan jebol."Kalau mobil LCGC menggunakan BBM bersubsidi justru saya khawatir. Di atas itu saya pastikan konsumsi BBM bersubsidi akan terus meningkat," papar Saleh. (Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi mobil LCGC diharapkan mencapai 10%
\JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengharapkan kepada Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) memproduksi 10% mobil low cost green car (LCGC) atau mobil murah dari seluruh total produksi.Dengan begitu, konsumsi BBM bersubsidi bisa ditekan lebih jauh, mengingat mobil LCGC menggunakan BBM non subsidi."Proyeksi produksi kendaraan mereka (ATPM) misalkan 1 juta per tahun, nah 10%-nya itu mobil LCGC," ujar Juru Bicara Kementerian ESDM Saleh Abdurrahman, Selasa (24/9/2013).Saleh berharap agar produksi kendaraan bermotor khuususnya mobil bisa stabil meski pemerintah sendiri tidak mampu membatasi hal tersebut. Namun, dengan naiknya harga BBM bersubsidi belum lama ini, pemerintah meyakini konsumsi bahan bakar paling tidak sesuai kuota."Ya kami memang tidak bisa halangi produksi, cuma kami harapkan bisa melakukan proyeksi produksi mobil," ungkap Saleh.Lebih lanjut Saleh menilaiĀ konsep mobil LCGC menggunakan BBM non subsidi jalan terbaik menekan konsumsi BBM. Jika mobil LCGC masih menggunakan BBM bersubsidi, kuota BBM dipastikan jebol."Kalau mobil LCGC menggunakan BBM bersubsidi justru saya khawatir. Di atas itu saya pastikan konsumsi BBM bersubsidi akan terus meningkat," papar Saleh. (Tribunnews.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News