Produksi Naik 2,2%, SKK Migas Optimistis Pasokan Gas Bumi di Pasar Domestik Terpenuhi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mencatat produksi gas di tahun 2023 meningkat 2,2% dibandingkan produksi gas tahun 2022.

Berdasarkan data lifting (salur gas) per Maret 2024 yang sebesar 5.367,7 BBTUD (billion british thermal unit per day). Dari jumlah tersebut, sebanyak 4.109,6 BBTUD atau sebesar 77% dialokasikan untuk pasar domestik dan kelebihannya sejumlah 1.258,1 BBTUD atau sekitar 23% diekspor.

Kepala Divisi program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro mengatakan, ke depannya produksi gas akan terus meningkat, hal ini ditunjang dengan telah onstreamnya proyek Tangguh Train 3 dan Jambaran Tiung Biru (JTB).


Baca Juga: PGN Dapatkan Tambahan 2 Kargo LNG dari Tangguh Train III

"Kemudian ada proyek gas besar yang akan onstream seperti Geng North di Kalimantan Timur, Abadi Masela di Maluku, Asap Kido Merah (AKM) di Papua Barat dan proyek lainnya," kata Hudi dalam keterangan resmi, Rabu (8/5).

Selain itu, ditambah dengan adanya penemuan-penemuan cadangan gas baru raksasa (giant discovery) seperti di wilayah Andaman, SKK Migas memproyeksikan produksi gas bumi Indonesia akan terus meningkat di masa mendatang yang sesuai dengan rencana long term plan (LTP).

Hudi menambahkan produksi gas melebihi kebutuhan di dalam negeri sehingga dibutuhkan infrastruktur jaringan gas yang handal dan pasar yang memadai, karena ke depannya pasokan gas akan terus bertambah.

Baca Juga: Dorong Kontribusi Industri Nasional, SKK Migas Siap Gelar IOG SCM Summit 2024

Menurut Hudi, harus ada keterlibatan dari seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri midstream dan hilir. Langkah-langkah ini diharapkan dapat menjaga ketahanan energi nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

“Intinya SKK Migas berkomitmen untuk memastikan pasokan gas dari hulu untuk kebutuhan nasional aman”, tegasnya.

Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat, diharapkan Indonesia dapat memanfaatkan potensi sumber daya gas secara optimal untuk mendukung ketahanan energi serta pertumbuhan ekonomi nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli