SERANG. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat, kuartal I-2017, rata-rata produksi minyak 815.600 barel per hari (bph). Angka ini sudah melebihi sedikit dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 815.000 bph. Ada lima operator yang mampu menyumbang produksi minyak yang cukup signifikan di kuartal I -2017, yaitu Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil Cepu Limited, Pertamina EP, Total E&P Indonesie dan Pertamina Hulu Energi ONWJ. "Istilahnya ditantang 815.000 karena Banyu Urip," ujar Sekretaris SKK Migas, Budi Agustiono, Jumat (7/4). Sayang, target produksi tidak diimbangi penjualan minyak yang hanya 787.800 bph atau 96,7% dari target lifting tahun ini, yakni 815.000 bph. Berbeda dengan lifting gas di kuartal I-2017, yang justru melebih target. Hingga 31 Maret 2017, lifting gas sebesar 6.503 mmscfd atau 101% dari target tahun ini, yang sebesar 6.440 mmscfd.
Produksi naik, penjualan minyak belum capai target
SERANG. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi mencatat, kuartal I-2017, rata-rata produksi minyak 815.600 barel per hari (bph). Angka ini sudah melebihi sedikit dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sebesar 815.000 bph. Ada lima operator yang mampu menyumbang produksi minyak yang cukup signifikan di kuartal I -2017, yaitu Chevron Pacific Indonesia, ExxonMobil Cepu Limited, Pertamina EP, Total E&P Indonesie dan Pertamina Hulu Energi ONWJ. "Istilahnya ditantang 815.000 karena Banyu Urip," ujar Sekretaris SKK Migas, Budi Agustiono, Jumat (7/4). Sayang, target produksi tidak diimbangi penjualan minyak yang hanya 787.800 bph atau 96,7% dari target lifting tahun ini, yakni 815.000 bph. Berbeda dengan lifting gas di kuartal I-2017, yang justru melebih target. Hingga 31 Maret 2017, lifting gas sebesar 6.503 mmscfd atau 101% dari target tahun ini, yang sebesar 6.440 mmscfd.