JAKARTA. Produksi Tambang Batu Hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terancam turun hingga 7% selama lima tahun ke depan; mulai tahun ini. Penurunan ini terjadi karena adanya longsor di dinding tambang batu hijau tersebut beberapa waktu lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi (Minerbapum), Bambang Setiawan, Rabu (14/10). "7% secara total sehingga per tahunnya akan terjadi penurunan produksi 1,5% hingga 2%," ujar Bambang.Untuk sementara waktu, Bambang menyebutkan, Newmont masih berproduksi dengan mengandalkan cadangan (stockpille) yang mereka miliki. Sejak kejadian longsor pada dinding sisi barat tambang terbuka batu hijau, pihak NNT secara resmi untuk sementara waktu menghentikan kegiatan operasinya di tambang batu hijau tersebut.Penghentian itu dilakukan sambil menunggu penyelesaian kajian geoteknis dan pengembangan rencana untuk menstabilkan dinding serta kelanjutan operasi tambang. Namun, untuk proses pemilihan bijih berkadar rendah dari stockpile. Hanya saja, Bambang tidak menyebutkanberapa besar investasi untuk perbaikan tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Produksi Newmont Terkikis 7%
JAKARTA. Produksi Tambang Batu Hijau milik PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) terancam turun hingga 7% selama lima tahun ke depan; mulai tahun ini. Penurunan ini terjadi karena adanya longsor di dinding tambang batu hijau tersebut beberapa waktu lalu. Hal tersebut diungkapkan oleh Dirjen Mineral Batu Bara dan Panas Bumi (Minerbapum), Bambang Setiawan, Rabu (14/10). "7% secara total sehingga per tahunnya akan terjadi penurunan produksi 1,5% hingga 2%," ujar Bambang.Untuk sementara waktu, Bambang menyebutkan, Newmont masih berproduksi dengan mengandalkan cadangan (stockpille) yang mereka miliki. Sejak kejadian longsor pada dinding sisi barat tambang terbuka batu hijau, pihak NNT secara resmi untuk sementara waktu menghentikan kegiatan operasinya di tambang batu hijau tersebut.Penghentian itu dilakukan sambil menunggu penyelesaian kajian geoteknis dan pengembangan rencana untuk menstabilkan dinding serta kelanjutan operasi tambang. Namun, untuk proses pemilihan bijih berkadar rendah dari stockpile. Hanya saja, Bambang tidak menyebutkanberapa besar investasi untuk perbaikan tersebut.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News